Calon wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Rano Karno saat menghadiri diskusi publik bertajuk "Peran M.H Thamrin dalam sepak bola Jakarta", di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (1/10/2024). (Foto: Chaerul Halim).
Jakarta, tvrijakartanews - Calon wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Rano Karno mengaku tak pernah menolak penambahan pemain naturalisasi untuk memperkuat Timnas Indonesia.
Dia justru mengingatkan penambahan pemain naturalisasi harus tetap ada mekanismenya yang jelas tanpa menyampingkan peluang pemain muda terbaik Indonesia untuk berlaga membela Tanah Airnya.
Pernyataan itu disampaikan Rano Karno sekaligus meluruskan kritikannya tentang penambahan pemain naturalisasi, saat menjabat di Komisi X DPR RI pada 2022.
"Kalau saya enggak ngedukung, enggak diresmikan naturalisasi. Cuman memang proses naturalisasi itu harus ada mekanismenya, enggak harus langsung diterima," kata Rano Karno usai menghadiri diskusi publik bertajuk "Peran M.H Thamrin dalam sepak bola Jakarta", di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (1/10/2024).
"Waktu itu saya memberikan catatan, tolong tetap dong anak-anak kita jangan putus untuk (masuk Timnas) juniornya kan," tambah dia.
Menurut dia, Indonesia sebenarnya membutuhkan pemain naturalisasi untuk meningkatkan prestasi Timnas di kancah internasional. Terlebih, pemain naturalisasi juga telah menularkan kehebatannya bagi para pemain muda Indonesia.
"Alhamdulillah sekarang U-17, U-20 bagus. Itu sebetulnya adalah cikal bakal dari naturalisasi yang memang diciptakan. Yang luar biasa sebetulnya anak-anak naturalisasi ini, kecintaan dia terhadap Indonesia jauh lebih hebat," imbuh Rano Karno.
Seperti diketahui, Rano Karno sempat mengkritik Timnas Indonesia, asuhan pelatih Shin Tae-yong yang didominasi memiliki pemain naturalisasi.
Kritikan itu dilontarkan Rano Karno ketika masih menjabat sebagai anggota Komisi X DPR RI dalam rapat dengar pendapat dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga serta PSSI pada 2022 lalu.
Dia khawatir pemain muda Indonesia tak bisa bersaing dengan pemain naturalisasi untuk masuk timnas.
"Jangan terlalu banyak juga naturalisasi. Nanti anak-anak kita tidak bisa bersaing," kata dia dalam rapat kerja Komisi X dengan agenda pemohonan naturalisasi Shayne Pattynama di Jakarta, 8 November 2022.
Menurut dia, Indonesia punya pemain-pemain muda yang potensial, sehingga mereka perlu diberikan kesempatan.
"Walaupun memang kita perlu, tapi jangan terlalu banyak. Takutnya nanti naturalisasi 11 pemain. Nanti anak kita jadi tidak main-main," ucap dia.