Menperin Sebut Industri Tekstil pada Triwulan II-2024 Terkontraksi Sebesar 5,56 Persen
EkonomiNewsHot
Redaktur: Citra Sandy Anastasia

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita. (Istimewa)

Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan beberapa tahun terakhir kinerja ekspor industri tekstil dan apakaian jadi pada triwulan II-2024 mengalami kontraksi sebesar 5,56 persen dan 4,12 persen secara tahunan (yoy).

"Kontraksi ini juga terjadi pada ekspor industri batik yang mengalami kontraksi sebesar 8,29 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya tahun 2023," kata Agus dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (2/10/2024).

Agus mengatakan untuk sub-sektor industri tekstil dan pakaian jadi mempunyai peranan penting bagi perekonomian nasional.

"Pada triwulan II-2024, industri tekstil dan pakaian jadi berkontribusi sebesar 5,72 persen terhadap PDB Industri Pengolahan Non Migas," ujarnya.

Menurut Agus, kinerja ekspor industri tekstil dan pakaian jadi pada triwulan II-2024 masih cukup baik, senilai US$1,77 miliar dan industri batik pun turut memberikan kontribusi terhadap ekspor TPT dengan nilai US$8,33 juta atau sekitar Rp127 miliar (kurs Rp15.254/ US$) pada periode yang sama.

"Saya ingatkan, US$8,33 juta ini merupakan angka yang menurut pandangan saya belum optimal. Belum maksimal, masih banyak peluang, peluang yang bisa kita manfaatkan untuk UMKM, mengisi pasar-pasar ekspor dari batik nasional," tuturnya.

Dikatakan Agus, belakangan ini Agus melihat adanya tren menggunakan batik dalam kehidupan sehari-hari para generasi muda Indonesia.

"Karena itu, kami optimis masa depan industri batik kedepannya bisa jauh lebih baik, khususnya di pasar dalam negeri," pungkasnya.

Dalam upaya mendukung hal tersebut, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama Yayasan Batik Nasional, serta mitra-mitra terkait melakukan sejumlah beberapa program, mulai dari focus group discussion (FGD), program penumbuhan wirausaha baru, program fasilitasi indikasi geografis, pendampingan teknis produksi, hingga memberikan fasilitas mesin dan peralatan bagi pembatik.

Pada tahun ini, Kemenperin tengah fokus pada Batik Tulis Gedog Tuban. Agus berharap dengan momentum ini dapat mengangkat perekonomian masyarakat lokal, termasuk masyarakat di Tuban.