
Ilustrasi rupiah. (Tvrijakartanews/ John Abimanyu)
Jakarta, tvrijakartanews - Nilai tukar rupiah merosot 201 poin atau 1,30 persen terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Merosotnya mata uang garuda disebabkan ekspektasi investor terhadap pemotongan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) Fed Funds Rate (FFR).
Dikutip data Bloomberg, rupiah melemah 201 poin atau 1,30 persen menjadi Rp15.686 per dolar AS. Sedangkan data Yahoo Finance rupiah turun 196 poin atau 1,27 persen menjadi Rp15.675 per dolar AS.
"Laporan data pekerjaan yang sangat kuat untuk bulan September menyebabkan para pedagang memangkas taruhan bahwa Federal Reserve akan melakukan pemotongan suku bunga 50 basis poin lebih lanjut," kata Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi dalam keterangannya di Jakarta, Senin (7/10/2024).
Ibrahim menambahkan pekerjaan nonpertanian AS meningkat sebesar 254.000 bulan lalu, melampaui 140.000 pekerjaan baru yang diantisipasi oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters.
"Tingkat pengangguran juga secara tak terduga turun, menjadi 4,1 persen dari 4,2 persen pada bulan Agustus," ujarnya.
Data ekonomi yang membaik dan komentar yang lebih agresif dari Ketua Fed Jerome Powell pada hari Senin, ketika ia menolak ekspektasi pemotongan suku bunga yang besar dan berkelanjutan.
"Ini menyebabkan para pedagang mengurangi taruhan pada pengurangan 50 basis poin pada pertemuan Fed berikutnya, pada tanggal 6-7 November," ungkapnya.
Peluang tersebut benar-benar hilang setelah data hari Jumat, Ibrahim menambahkan para pedagang sekarang memperkirakan tidak ada peluang pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin, turun dari sekitar 31 persen sebelumnya pada hari Jumat dan 53% seminggu yang lalu, menurut FedWatch Tool milik CME Group.
"Pengurangan sebesar 25 basis poin dianggap hampir pasti, dengan para pedagang juga melihat peluang kecil bahwa Fed akan membiarkan suku bunga tidak berubah," tambahnya.
Selain itu, laporan pada hari Senin mengatakan roket Hizbullah telah menghantam kota terbesar ketiga di Israel, Haifa. Israel menyerang target Hizbullah di Lebanon dan Jalur Gaza pada hari Minggu, beberapa hari setelah Iran melancarkan serangan rudal skala besar terhadap Israel atas aktivitasnya terhadap Hizbullah dan Hamas.
Laporan mengatakan Israel sedang mempertimbangkan untuk menyerang fasilitas produksi minyak Iran - sebuah langkah yang dapat mengganggu pasokan minyak dan menandai eskalasi drastis dalam konflik tersebut.
Dari dalam negeri, 1. Bank Indonesia (BI) membukukan posisi cadangan devisa (cadev) pada akhir September 2024 senilai US$149,9 miliar, turun tipis usai bulan lalu mencatatkan rekor tertinggi sejak Desember 2023.
"Posisi tersebut tercatat lebih rendah dari cadangan devisa akhir Agustus 2024 yang senilai US$150,2 miliar. Selain itu, realtif stabil dan turun tipis karena kewajiban pemerintah dalam pembayaran utang," ungkapnya.
Perkembangan cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah. Sedangkan, posisi cadangan devisa pada akhir September 2024 setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai sehingga mendukung ketahanan sektor eksternal.
Melalui prospek ekspor yang tetap positif, neraca transaksi modal dan finansial yang diprakirakan tetap mencatatkan surplus sejalan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional dan imbal hasil investasi yang menarik, mendukung tetap terjaganya ketahanan eksternal.
Ibrahim memprediksi, untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp15.670 - Rp15.780.