Berapa Jumlah Penduduk Dunia Saat Ini?
Tekno & SainsNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Gambar: Dunia di luar sana sangat sibuk (blvdone/Shutterstock.com)

Jakarta, tvrijakartanews - Pada tahun 1804 populasi dunia mencapai 1 miliar. Selama 218 tahun, jarak antara pencapaian angka satu miliar berikutnya semakin pendek. Hingga pada tahun 2022, PBB mengumumkan bahwa ada 8 miliar orang yang hidup di Bumi.

Worldometer memperkirakan jumlahnya lebih dari 8.179.550.700, sementara yang The World Counts memperkirakan jumlahnya di bawah 8.133.842.800 dan US Census Bureau memperkirakan jumlahnya 8.075.980.800. Sulit untuk mengetahui apakah angka-angka tersebut benar karena tidak praktis untuk melacak setiap kelahiran dan kematian pada saat yang tepat ketika hal itu terjadi.

Sebaliknya, seperti yang dijelaskan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Australia, jam populasi dunia menggunakan semua informasi yang tersedia untuk menentukan peningkatan populasi selama tahun mendatang.

"Karena pertumbuhan populasi terus-menerus, dan jam yang diperbarui setiap 12 bulan agak membosankan, maka perkiraan peningkatan tahunan dibagi dengan jumlah detik dalam setahun (31.536.000), hal ini membuatnya tampak terus bertambah," ungkap Akademis tersebut dikutip dari IFL Science (1/10).

Seberapa besar ukurannya nanti?

Terlepas dari siapa yang benar tentang status populasi dunia saat ini, jumlah manusia di planet ini diperkirakan tidak akan terus bertambah selamanya. Awal tahun ini , edisi terbaru laporan Prospek Populasi Dunia PBB memperkirakan bahwa populasi global akan mencapai puncaknya sekitar 10,3 miliar pada pertengahan 2080-an dan kemudian turun menjadi 10,2 miliar pada 2100.

Bukan saja puncak dan penurunan itu diprediksi jauh lebih awal dari yang diharapkan, tetapi jika itu terjadi, maka itu akan menjadi pertama kalinya sejak Wabah Hitam pada abad ke-14 di mana populasi global akan menurun.

Meskipun populasi global terus tumbuh, ada banyak tempat yang pertumbuhannya melambat, atau bahkan mulai menurun. Beberapa contoh yang paling terkenal dari yang terakhir adalah Italia dan Jepang. Tetapi menurut Badan Intelijen Pusat penurunan paling besar terjadi di Kepulauan Cook, yang pertumbuhannya mencapai -2,24 persen.

Sementara dalam skala nasional, banyak faktor yang dapat memengaruhi pertumbuhan populasi, salah satu pendorong utama yang mungkin di balik puncak dan penurunan populasi lebih awal diperkirakan adalah menurunnya angka kelahiran. Lebih dari separuh negara dan wilayah di dunia memiliki angka fertilitas yang berada di bawah angka fertilitas pengganti – 2,1 kelahiran hidup per wanita yang secara teori dibutuhkan untuk menjaga populasi tetap stabil.