Foto: reuters
Jakarta, tvrijakartanews - Arkeolog Peru melaporkan penemuan sisa-sisa kerangka 45 individu yang sebagian besar anak-anak di barat laut Peru pada hari Jumat (4/10/2024).
"Sejauh ini, di lokasi 2, kami memiliki sekitar 45 individu, dua di antaranya dewasa muda, dan sisanya sebagian besar anak-anak. Kami juga memiliki 9 unta, sebagian besar llama," kata Julio.
Para ahli, menurut reuters, meyakini sisa-sisa itu berasal dari antara tahun 1200 dan 1450 Masehi. Arkeolog Julio Ascencio Nicolas mengatakan banyak yang memiliki luka di tulang dada dan tulang rusuk yang mungkin dibuat dengan benda tajam. Di situs tersebut, sembilan unta (kebanyakan llama) juga ditemukan.
"Banyak dari orang-orang ini yang mengalami luka di tulang dada atau memperlihatkan luka di tulang dada, dan juga memperlihatkan beberapa luka di tulang rusuk mereka. Oleh karena itu, hal ini menunjukkan bahwa luka-luka ini disebabkan oleh beberapa unsur, beberapa benda tajam, dan mungkin pisau," katanya.
Situs tersebut dapat dikaitkan dengan budaya Chimu, imbuh Nicolas. Kebudayaan Chimu, yang berasal dari sekitar tahun 900 M, menduduki pantai utara sebelum Kekaisaran Inca mengambil alih 500 tahun yang lalu.