Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis Tuai Banyak Evaluasi, Cak Imin: Semua Masih Proses
Cerdas MemilihNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG). Foto Istimewa

Jakarta, tvrijakartanews - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan pemerintah mendapatkan berbagai respons, termasuk kritik terhadap mekanisme penyediaannya. Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyebut program ini masih dalam tahap perbaikan untuk memenuhi kebutuhan seluruh siswa, termasuk yang memiliki alergi makanan tertentu.

"Semua ini kan proses ya. Ada trial, ada keberhasilan diteruskan, ada kesalahan diperbaiki. Saya terus meminta kepada Kepala MBG untuk melibatkan UMKM di dalam prosesnya sehingga kontrolnya harus diperkuat," ujar Muhaimin saat ditemui di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (11/1/2025).

Muhaimin menyebutkan bahwa pemerintah membuka ruang pengaduan untuk segala keluhan terkait MBG agar cepat ditangani. "Yang penting semua komplain, semua kesulitan cepat sampaikan. Pemerintah akan respons dengan cepat," tegasnya.

Dalam pelaksanaannya, program ini dinilai belum sepenuhnya sempurna. Salah satu kritik datang dari masyarakat yang menyoroti perlunya pengganti makanan bagi siswa dengan alergi tertentu. Meski demikian, Muhaimin optimistis program ini akan terus membaik dengan masukan dari berbagai pihak.

MBG adalah bagian dari upaya pemerintah dalam menekan angka stunting di Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), angka stunting di Indonesia mencapai 21,6 persen pada 2023, dan program ini menjadi salah satu solusi untuk menurunkan angka tersebut.

Kementerian Kesehatan menyebut bahwa gizi yang baik tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga kemampuan kognitif siswa di sekolah. Oleh karena itu, kontrol terhadap kualitas makanan menjadi fokus utama dalam pelaksanaan MBG.

Muhaimin juga menegaskan bahwa keterlibatan UMKM menjadi kunci keberhasilan program ini. "Dengan melibatkan UMKM, selain meningkatkan kualitas makanan, kita juga memberdayakan ekonomi lokal," jelasnya.

Ke depannya, ia berharap masyarakat semakin proaktif dalam memberikan masukan agar MBG menjadi program yang benar-benar memenuhi kebutuhan seluruh siswa.