
Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani. Foto M Julnis Firmansyah
Jakarta, tvrijakartanews - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengungkapkan dirinya telah diutus oleh Presiden Prabowo Subianto untuk bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Muzani mengaku sudah bertemu dengan Megawati dan menyampaikan sejumlah pesan untuk Prabowo.
"Ya (sudah bertemu Megawati), Ibu Mega menyampaikan beberapa pesan," ujar di gedung DPR/MPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/1/2025).
Salah satu pesan Megawati, kata Muzani, adalah ucapan terima kasih kepada Presiden Prabowo karena sudah menindaklanjuti keputusan MPR untuk memulihkan hak-hak Presiden pertama Indonesia dan ayah Megawati, Soekarno. Keputusan MPR tersebut adalah mencabut TAP MPR yang menuduh Soekarno berkhianat karena terlibat peristiwa G30S PKI.
"Maka tidak ada lagi sangka terhadap Soekarno yang notabene adalah Bapaknya Bu Mega. Dan kemudian Pak Presiden Prabowo, segera memulihkan hak-hak Presiden Soekarno dengan gaji, pensiun, dan keuangan sehingga Bu Mega menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo dan saya sampaikan ini kepada Pak Prabowo," jelas Muzani.
Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto yang telah merespons surat MPR yang merekomendasikan pemulihan nama Presiden pertama RI, Sukarno. Pemulihan nama baik ayah Megawati ini setelah MPR resmi mencabut Ketetapan (TAP) MPRS No.XXXIII/MPRS/1967.
TAP MPRS tersebut menyatakan Presiden Sukarno membuat keputusan yang menguntungkan gerakan G30S dan melindungi para tokoh PKI.
"Ucapan terima kasih juga saya sampaikan juga kepada Presiden Prabowo Subianto yang sudah merespons surat pimpinan MPR RI terkait tindak lanjut pemulihan nama baik Bung Karno sebagai Presiden RI pertama," ujar Megawati dalam pidatonya di HUT ke-52 PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025).
Megawati mengatakan, keluarga Bung Karno cukup sabar menantikan pencabutan TAP MPRS 33 tersebut. Dia mengakui pihaknya berjuang selama 57 tahun, dari tahun 1967 hingga 2024 untuk pencabutan TAP MPRS tersebut. Dengan pencabutan tersebut, tuduhan terhadap Bung Karno sebagai pengkhianat tidak terbukti dan batal demi hukum.
"Saya atas nama pribadi dan keluarga Bung Karno dan juga keluarga besar PDI Perjuangan, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pimpinan dan seluruh anggota MPR RI periode 2019-2024. Kita ketahui MPR itu adalah singkatan dari Majelis Permusyawaratan Rakyat, jadi adalah penjelmaan seluruh rakyat Indonesia," tandas Megawati.
Lebih lanjut, Megawati menjelaskan alasan dirinya menyinggung tuduhan pengkhianat terhadap Bung Karno oleh penguasa di awal pidato HUT ke-52 PDIP. Dia berharap, kejadian serupa tidak terjadi lagi, menuduh orang tanpa bukti dan orang lama mendapatkan keadilan.
"Lama ya, untung keluarga itu sabar. Jangan kejadian gini lagi, tapi kalau memang salah harus salah, ini namanya politisasi," pungkas Megawati.