Barantin Pastikan Barang Komoditas Masuk ke Indonesia Aman Sebelum Didistribusikan
EkonomiNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) Sahat Manaor Panggabean. (Tvrijakartanews/ John Abimanyu)

Jakarta, tvrijakartanews - Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) Sahat Manaor Panggabean memastikan barang-barang atau komoditas yang masuk ke Indonesia aman dan baik sebelum didistribusikan lebih jauh.

"Kita memastikan bahwa barang yang masuk ke Indonesia itu sehat, bebas penyakit, kita periksa di laboratorium kita," kata Sahat saat ditemui di Gedung Pelindo Regional II Jakarta Utara, Selasa (22/2/2025).

Sahat menambahkan setelah dibawa ke laboraturium hasilnya dinyatakan aman. Maka, pihaknya akan memberitahukan kepada eksportir atau importir ataupun forwarder yang ingin melihat langsung kegiatan dari karantina barang yang ada.

"Jadi kita di border, bukan di luarnya. Sehingga kita pastikan yang masuk itu benar-benar sehat, aman untuk dikonsumsi, dan aman untuk diedarkan di Indonesia," tuturnya.

Dikatakan Sahat, untuk proses pengecekan barang komoditas di karantina memakan waktu 3-4 hari. Saat ini pengecekan hanya membutuhkan aktu 6,5 jam.

"Kalau dulu itu kan sekitar 3-4 hari. Sekarang ini, bahkan tadi laporan diputih itu kan 6,5 jam," ujarnya.

Sebagai informasi, Badan Karantina Indonesia (Barantin), melalui Balai Karantina Hewan, Ikan Dan Tumbuhan Banten (Karantina Banten) di Satuan Pelayanan Bandara Soekarno Hatta, melakukan pemeriksaan dan mensertifikasi komoditas kratom atau Mitragyna Speciosa sebanyak 100 kilogram.

Adapun nilai kratom tersebut sebesar Rp 50 juta yang akan diekspor ke India. Di mana, menurut Kepala Karantina Banten, Duma Sari, ekspor ini merupakan kiriman perdana ke negara tersebut.

"Sesuai dengan ketentuan Undang-undang Nomor 21 Tahun 2019 dan PP Nomor 29 Tahun 2023, bahwa ekspor tumbuhan dan produk tumbuhan harus disertai dengan Phytosanitary Certificate (PC) dan tindakan karantina tumbuhan dilakukan juga dalam rangka pemenuhan persyaratan negara tujuan," kata dia dalam keterangannya, Sabtu (19/4/2025).