
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Sidang Paripurna DPR ke-21 mas persidangan IV Tahun 2024-2025 di DPR RI. (Tangkap layar YouTube TV Parlemen)
Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kinerja sektor utama dari produksi memberikan alasan optimis terhadap ekonomi Indonesia. Sebab, PDB Nasional mampu tumbuh sehat sebesar 4,55 persen (yoy) triwulan I-2025.
"Industri pengolahan yang menjelaskan 19,25 persen dari total PDB (Produk Domestik Bruto) nasional masih mampu tumbuh sehat di 4,55 persen year on year/yoy (pada triwulan I-2025), terutama didukung oleh manufaktur sektor hilirisasi," kata Sri Mulyani dalam keterangannya dalam Sidang Paripurna DPR ke-21 mas persidangan IV Tahun 2024-2025 di DPR RI, Jakarta, Selasa (1/7/2025).
Disamping itu, kata Sri Mulyani, sektor perdagangan yang berkontribusi 13,22 persen terhadap total PDB tumbuh 5,03 persen.
"Sedangkan sektor pertanian yang menjadi tulang punggung bagi ketahanan pangan tumbuh sangat tinggi sebesar 10,52 persen," ujarnya.
Menurutnya, kinerja sektor pertanian mengalami peningkatan produktivitas sejalan Langkah penyederhanaan aturan distribusi pupuk bersubsidi.
"Melalui deregulasi, pemerintah menjamin petani untuk mendapatkan pupuk sesuai dengan periode tanam," tuturnya.
Produksi beras melonjak tinggi ke level 19,09 juta ton pada periode Januari-Juni 2025, lebih tinggi secara yoy dibandingkan tahun lalu yang sebanyak 16,86 juta ton. Hal itu berarti produk beras meningkat 13,2 persen.
Lebih lanjut, produksi beras nasional tercatat sebagai tertinggi dalam tujuh tahun terakhir, sehingga menempatkan Indonesia sebagai negara produktif di kawasan ASEAN.
Adapun pada tahun 2024, Indonesia harus melakukan langkah pengamanan melalui impor beras dalam menghadapi El Nino.
Dengan peningkatan produksi stok beras Perum Bulog per pekan ketiga Juni 2025 telah, kata Menkeu, mencapai 4,17 juta ton beras, atau yang tertinggi sejak Bulog didirikan pada lima dekade yang lalu.
“Capaian ini memperkuat optimisme bahwa swasembada beras sebagai bagian penting dari program ketahanan pangan telah berjalan sesuai dengan harapan,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, dia turut mendorong peningkatan perekonomian domestik.
Momentum tren perbaikan hingga akhir semester tahun 2025 diminta harus terus dijaga, mulai dari inflasi tercatat 1,9 persen pada Juni atau yang terendah di antara G20 dan ASEAN, nilai tukar rupiah membaik signifikan pasar sempat menyentuh angka Rp16.943 per dolar Amerika Serikat (AS) pada 10 April 2025 dan kembali ke kisaran Rp16.200 per dolar AS di akhir semester I.