Traveling Tingkatkan Resiko Naiknya Gula Darah, Ini Cara Menghindarinya
FeatureNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Foto : Dokumentasi Isty/TVRI. dr Rudy Kurniawan, Sp.PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam & Travel Health Expert Eka Hospital BSD

Tangerang, tvrijakartanews - Memasuki akhir tahun, banyak masyarakat yang sudah menjadwalkan traveling, mengisi waktu libur sekolah dan juga libur pergantian tahun. Namun rupanya traveling atau berlibur justru meningkatkan potensi naiknya gula darah tubuh akibat pola hidup yang berantakan saat liburan.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam & Travel Health Expert Eka Hospital BSD, Rudy Kurniawan mengatakan potensi gula darah naik saat liburan memang cukup tinggi. Salah satu alasannya adalah karena saat berlibur akan cenderung abai terhadap aturan makan yang benar. Terlebih lagi jika tujuan utama berlibur itu untuk mencicipi beragam kuliner khas di tempat berlibur.

"Penyebab terbesarnya karena pola makan tidak dijaga, kita mencicip beragam makanan di tempat liburan, dan tidak sadar hal itu bisa berakibat buruk untuk kesehatan. Apalagi jika memang sudah mengidap penyakit diabetes, tentu akan lebih berbahaya," jelas Rudy.

Meski demikian, liburan tentunya masih bisa dilakukan dengan menyenangkan tanpa khawatir masalah kesehatan. Ada beberapa perhatian khusus saat berlibur, terutama bagi penderita diabetes untuk menjaga kondisi kesehatan tetap stabil. Diantaranya adalah, memilih berlibur bersama teman atau keluarga sehingga saat mencoba makanan atau minuman manis, bisa berbagi dengan yang lain.

"Kalau mencoba menu baru, sekalipun itu diprediksi rasanya enak, jangan habisi full satu porsi. Apalagi kita mengingat bahwa, wah habis ini kita akan coba makanan yang lain, sehingga memungkinkan biasanya orang sehari bisa 3 kali makan, ini bisa 5 sampai 6 kali. Jadi siasatnya adalah, kurangi porsinya," jelas Rudy.

Selain itu, aturan makan yang tepat juga sangat perlu dilakukan saat traveling. Seperti mengimbangi dengan makanan tinggi serat, dan dikonsumsi sebelum mulai makan makanan tinggi gula dan lemak.

"Itu sangat membantu sekali, jadi konsumsi sayuran atau makanan tinggi serat lainnya bisa membantu mengimbangi kadar gula dalam tubuh," ujarnya.

Sementara itu, untuk penderita diabetes yang ingin pergi berlibur perlu ada persiapan khusus. Seperti membawa persediaan obat yang cukup adalah salah satu hal paling penting dalam persiapan perjalanan. Insulin, obat oral, dan juga alat pengukur gula darah disarankan juga dibawa dalam jumlah lebih dari yang biasanya dibutuhkan.

"Ini sebagai antisipasi terhadap kemungkinan keterlambatan atau perubahan rencana yang tak terduga. Apalagi kalau perjalanan keluar negeri, belum tentu merk yang digunakan ada disana," ujar Rudy.

Lalu, penting juga untuk menyimpan semua obat di tempat yang mudah dijangkau dan memastikan mereka disimpan sesuai instruksi penyimpanan yang direkomendasikan. Misalnya, insulin sebaiknya disimpan di tempat yang sejuk.

Selain memperhatikan aktivitas fisik serta menjaga pola makan, Rudy juga mengungkapkan, vaksinasi juga merupakan hal yang penting, sebelum perjalanan travelling dilakukan terlebih jika pergi ke luar negeri. Vaksinasi dapat membantu diabetesi menghindari komplikasi yang lebih serius.

Dokter juga biasanya akan merekomendasikan beberapa jenis vaksin bagi penderita diabetesi untuk menjaga kesehatan tubuh tetap optimal. Seperti vaksin influenza, vaksin pneumonia, vaksin hepatitis B, Vaksin Tetanus, Difteri, dan Pertusis (TDAP), Vaksin Herpes Zoster (Shingles) atau cacar ular.

"Misalnya saja vaksin infuenza atau flu. Ini bisa dilakukan berulang, setahun sekali. Vaksin flu tahunan sangat dianjurkan untuk diabetesi, terutama untuk mencegah komplikasi yang dapat membahayakan tubuh," katanya.