
Menyambut Lailatul Qadar: Malam Penuh Kemuliaan dan Keampunan. Foto : Istimewa
Jakarta, tvrijakartanews - Bulan Ramadan menjadi waktu yang paling dinantikan oleh umat Islam, dan di antara malam-malamnya, ada satu malam yang lebih utama dari seribu bulan: Lailatul Qadar.
Malam istimewa ini diyakini penuh keberkahan dan ampunan dari Allah SWT, sehingga setiap Muslim berlomba-lomba menghidupkannya dengan ibadah.
Namun, kapan tepatnya Lailatul Qadar terjadi? Pertanyaan ini selalu menarik perhatian karena tidak ada satu pun yang bisa memastikan waktunya secara pasti. Yang jelas, Rasulullah SAW memberikan petunjuk bahwa malam penuh kemuliaan itu terjadi pada sepuluh malam terakhir Ramadan, terutama di malam-malam ganjil.
Pendapat Ulama tentang Waktu Lailatul Qadar
Melansir dari NU Online, salah satu ulama besar, Imam Al-Ghazali, memberikan panduan dalam kitab I’anatut Thalibin tentang kemungkinan jatuhnya Lailatul Qadar berdasarkan hari pertama Ramadan. Menurutnya, jika:
- Awal Ramadhan jatuh pada Ahad atau Rabu, maka Lailatul Qadar kemungkinan terjadi pada malam ke-29.
- Jika Senin, maka pada malam ke-21.
- Jika Selasa atau Jumat, maka pada malam ke-27.
- Jika Kamis, maka pada malam ke-25.
- Jika Sabtu, maka pada malam ke-23.
Berdasarkan metode ini, Lailatul Qadar pada Ramadan 1446 H diperkirakan jatuh pada malam ke-23, yaitu pada Sabtu malam Ahad, 22 Maret 2025.
Meski demikian, pendapat ini bukanlah kepastian mutlak. Para ulama berbeda pandangan mengenai waktu pasti Lailatul Qadar karena malam ini sepenuhnya adalah rahasia Allah.
Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah di seluruh sepuluh malam terakhir Ramadan agar tidak melewatkan kesempatan bertemu dengan malam penuh berkah ini.
Keutamaan Lailatul Qadar
Keistimewaan Lailatul Qadar disebutkan dalam banyak hadits dan ayat Al-Qur’an. Salah satu keutamaannya adalah diampuninya dosa-dosa bagi mereka yang menghidupkan malam tersebut dengan keimanan dan keikhlasan. Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِه، وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ القَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: Barangsiapa melaksanakan puasa Ramadhan karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dari-Nya), maka akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannya, dan barangsiapa menegakkan malam lailatul qadar (mengisi dengan ibadah) karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dari-Nya) maka akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannya. (HR Al-Bukhari).
Amalan yang Dianjurkan pada Malam Lailatul Qadar
Lalu, bagaimana cara menghidupkan malam Lailatul Qadar? Imam An-Nawawi dalam kitab Al-Adzkar menjelaskan beberapa amalan yang sangat dianjurkan, di antaranya:
1. Memperbanyak doa - Salah satu doa terbaik yang dianjurkan Rasulullah SAW adalah:
"Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni"
(Ya Allah, Engkau Maha Pengampun, menyukai orang yang meminta ampunan, maka ampunilah aku).
2. Shalat malam (tahajud) - Menegakkan shalat tahajud menjadi cara utama dalam menghidupkan malam Lailatul Qadar.
3. Membaca Al-Qur’an - Memperbanyak tilawah sebagai bentuk ibadah di malam yang penuh berkah.
4. Dzikir dan istighfar - Mengingat Allah dan memperbanyak istighfar untuk mendapatkan rahmat dan ampunan-nya.
Kesempatan Emas yang Tidak Boleh Dilewatkan
Lailatul Qadar bukan sekadar malam yang dinanti, tetapi juga peluang emas bagi setiap Muslim untuk meraih keberkahan luar biasa. Jika kita mendapatkan malam ini dan mengisinya dengan ibadah, pahala yang diperoleh setara dengan beribadah selama lebih dari 83 tahun (seribu bulan).
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Qadr Ayat 1-5:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ، وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ, لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ، سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.
Maka dari itu, marilah kita manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai Ramadan berlalu tanpa kita berusaha mencari Lailatul Qadar.