
Empat anak singa Afrika Utara yang menggemaskan di Kebun Binatang Whipsnade, Inggris. Foto : Reuters
Bedfordshire, Inggris – Musim semi membawa kehidupan baru di Kebun Binatang Whipsnade, Inggris, dalam wujud empat anak singa Afrika Utara yang menggemaskan. Baru berusia 12 minggu, keempat anak singa ini sudah menjadi pusat perhatian pengunjung—berlari, berguling, dan saling bercanda di bawah sinar matahari yang hangat.
Dengan bulu halus dan langkah-langkah kecil yang masih kikuk, mereka memperlihatkan pesona alam yang mengundang senyum. Namun, di balik kelucuan mereka, tersembunyi kisah penting tentang pelestarian spesies yang kini terancam punah.
Singa Afrika Utara atau dikenal juga sebagai singa Barbary adalah salah satu subspesies singa paling langka di dunia. Mereka pernah berkeliaran di wilayah pegunungan Atlas, tetapi kini hanya tersisa di penangkaran. Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN), populasi mereka berada dalam status yang sangat mengkhawatirkan.
Kelahiran empat anak singa ini pun bukan sekadar kabar bahagia bagi kebun binatang, melainkan sebuah keberhasilan konservasi. Setelah pemeriksaan kesehatan pertama, para penjaga mengonfirmasi bahwa kawanan kecil ini terdiri dari tiga betina dan satu jantan—keseimbangan yang ideal untuk program pembiakan berkelanjutan.
Anak-anak singa ini adalah hasil pasangan induk singa betina Waka dan Winta, yang tiba di Whipsnade tahun lalu, dan singa jantan Malik yang sudah lebih dulu menjadi penghuni tetap. Kini, total ada sepuluh singa Afrika Utara yang menghuni salah satu area terbuka terbesar di kebun binatang tersebut.
“Ini adalah momen luar biasa,” ujar salah satu penjaga. “Mereka bukan hanya membawa kegembiraan, tapi juga harapan.”
Kebun binatang juga mengajak publik untuk ikut merayakan kelahiran ini melalui kampanye pemilihan nama. Siapa pun dapat mengusulkan nama-nama untuk empat anak singa ini, yang akan menjadi duta baru pelestarian satwa langka di Eropa.
Dengan tatapan penasaran dan suara auman kecil yang mulai terdengar, keempat anak singa ini tampaknya siap untuk menjelajahi dunia mereka yang baru—sekaligus mengingatkan kita semua bahwa setiap kehidupan satwa yang lahir adalah bagian dari perjuangan untuk masa depan alam liar yang lebih lestari.