Kongsi: Menelusuri Jejak Akulturasi Tionghoa dalam Kebudayaan Nusantara
FeatureNewsHot
Redaktur: Redaksi

Museum Nasional Indonesia menghadirkan pameran bertajuk KONGSI: Akulturasi Tionghoa di Nusantara. Foto : MNI

Jakarta, tvrijakartanews — Di tengah dinamika kebudayaan global yang semakin cair, Museum Nasional Indonesia menghadirkan pameran bertajuk KONGSI: Akulturasi Tionghoa di Nusantara sebagai ruang refleksi atas perjalanan panjang interaksi budaya antara masyarakat Tionghoa dan berbagai etnis di Indonesia.

Mengambil nama dari kata Hokkian “gongsi” yang berarti kerja sama, pameran ini dirancang sebagai pengingat akan pentingnya kolaborasi budaya dalam membentuk jati diri bangsa. Lebih dari sekadar penelusuran sejarah, KONGSI adalah perayaan terhadap nilai-nilai kebersamaan yang tumbuh dari proses panjang akulturasi lintas budaya.

Dalam pidatonya saat pembukaan pameran, Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon menekankan bahwa percampuran budaya antara Tionghoa dan lokal di Nusantara telah memperkaya warisan budaya Indonesia. “Akulturasi ini bukan hanya jejak sejarah, tapi juga cerminan kekuatan bangsa dalam merangkul perbedaan,” ujarnya.

Pameran ini terbagi ke dalam tiga bagian naratif. Bagian pertama, Interaksi Awal, menyusuri kedatangan masyarakat Tionghoa sejak era perdagangan maritim, serta awal mula pembauran budaya. Bagian kedua, Mengadu Nasib dan Meretas Jalan Kemerdekaan, menggambarkan kontribusi masyarakat Tionghoa dalam dinamika sosial-politik hingga perjuangan kemerdekaan Indonesia. Sementara bagian ketiga, Merayakan Keberagaman, menampilkan wujud nyata akulturasi budaya seperti dalam busana, arsitektur, kuliner, seni, hingga sistem kepercayaan.

Yang menjadikan pameran ini relevan hingga hari ini adalah pesan yang dibawanya: bahwa identitas budaya Indonesia dibentuk dari keberagaman yang hidup berdampingan, saling berinteraksi, dan saling memperkaya.

Kehadiran artefak, arsip visual, tekstil, karya seni rupa, dan dokumentasi sejarah dalam pameran ini tidak hanya menyuguhkan edukasi visual, tetapi juga membuka ruang dialog lintas generasi. Sejumlah tokoh publik dan duta besar dari berbagai negara turut hadir, memperkuat makna bahwa warisan budaya bersifat universal dan lintas batas.

Pameran KONGSI masih dapat dikunjungi di Museum Nasional Indonesia hingga beberapa waktu ke depan. Informasi kunjungan dan pembelian tiket tersedia melalui aplikasi Traveloka atau akun Instagram @museumnasionalindonesia.

Dengan semangat keberagaman dan kerja sama, KONGSI mengajak publik untuk terus menjaga semangat inklusif dan kolaboratif dalam merawat kebudayaan Indonesia yang majemuk.