
Kun Wardana Sebut Pentingnya Kemandirian Digital untuk Keamanan dan Kedaulatan Bangsa. Foto : Achmad Basofi
Jakarta, tvrijakartanews - Mengenai keamanan digital, Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jakarta nomor urut 2, Kun Wardana Abiyoto menekankan pentingnya kemandirian teknologi bagi bangsa Indonesia khususnya Jakarta.
Kun menyatakan bahwa jika layanan email berasal dari penyedia asing, pengguna berisiko kehilangan kendali atas informasi pribadi, termasuk password.
Ia pun mengatakan apapun yang diganti, penyedia asing tetap bisa mengetahuinya.
"Kalau misalnya teman-teman punya email, emailnya yang menyediakan asing, kita punya password, mereka bisa tahu password yang ada, mau apapun kita ganti, karena yang menyediakan asing, mereka akan tahu," kata Kun di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (8/10/2024).
Kun juga mengatakan, bahwa anak bangsa perlu dilibatkan dalam menyediakan layanan digital untuk menjaga ketahanan dan kedaulatan negara.
"Justru itu kita ingin bahwa anak bangsa ini bisa menyediakan itu, sehingga ketahanan bangsa, kedaulatan bangsa juga akan tetap terjaga," lanjutnya.
Ia juga menyoroti perlunya pelatihan bagi masyarakat untuk meningkatkan literasi digital, terutama terkait keamanan siber.
Warga Jakarta perlu memahami risiko seperti virus dan phishing atau teknik pengelabuan yang dapat membahayakan transaksi digital, terutama bagi UMKM.
"Kita memikirkan itu, nanti kita juga akan melihat bagaimana kesiapan dari pelatihan-pelatihannya," ucapnya.
"Begitu sudah aman, tentunya bagaimana warga Jakarta juga bisa memiliki literasi digital, termasuk literasi digital untuk keamanan," lanjutnya.
"Karena keamanan ini sangat penting, misalnya contohnya ada virusnya, kemudian ada phishing, jadi dia bisa memantau kita, apa yang kita input dan lain-lain, ini sangat berbahaya, apalagi nanti kita ingin membantu UMKM, di situ ada transaksi digital, ini bagaimana pengamanannya," sambung Kun.
Selain itu, ia juga mengajak masyarakat untuk mempelajari teknologi blockchain atau pembagian informasi transparan dalam jaringan bisnis, yang diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan mengurangi praktik curang.
Kun berharap dengan implementasi teknologi ini, keamanan dan kepercayaan publik terhadap sistem digital dapat terjaga.
"Nanti juga kita ingin melihat di sini kalau ada hal-hal terkait dengan blockchain, teknologi, dan kalau itu bisa dijalankan. Kita mengharapkan transparansi itu bisa diimplementasikan, korupsi-korupsi bisa diredam," tambah Kun.