Indikator La Nina Lemah, Kota Tangerang Mulai Masuk Musim Hujan
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Foto : Dokumentasi Istimewa. Pegawai BMKG menunjukan analisis suhu muka laut yang menjadi indikator peralihan musim.

Tangerang, tvrijakartanews - Suhu permukaan laut pada November 2024 mulai hangat dengan indeks -0.67, dengan demikian La Nina bisa dikatakan lemah. Sehingga, saat ini Kota Tangerang masih dalam masa peralihan dari musim kemarau menuju musim hujan.

Kepala Laboratorium Meteorologi STMKG Yosafat Donni Haryanto mengatakan, penghujung tahun ini Kota Tangerang mulai dilanda hujan. Namun, curah hujan belum tinggi dan tidak terjadi setiap hari secara merata di wilayah Kota Tangerang.

"Kota Tangerang saat ini masih dalam peralihan dari musim kemarau menuju musim penghujan. Lalu, musim penghujan akan terjadi pada Desember 2024 dan puncak musim hujan akan terjadi pada Februari 2025," ungkapnya, Selasa (11/11/2024).

Yosafat menjelaskan bahwa Kota Tangerang termasuk wilayah yang curah hujannya tinggi lebih dari 300mm/bulan pada Desember dengan status awas. Namun, di November ini masih di bawah 300mm/bulan. Massyarakat pun diminta tetap berhati-hati di masa peralihan musim hujan saat ini. Pastikan untuk membawa payung, atau jas hujan ketika berkendara. Seluruh informasi dan prediksi cuaca dapat dilihat melalui aplikasi BMKG dan media sosial @infoBMKG.

"Tetap hati-hati dan selalu sedia payung atau jas hujan bagi yang berkendara motor. Apabila terjadi hujan disertai petir, maka jangan berteduh di bawah pohon dan sebaiknya berteduh di dalam gedung," tutupnya.

Sementara itu Sekretaris Daerah Kota (Sekda) Kota Tangerang, juga mengingatkan seluruh masyarakat agar membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai salah satu upaya untuk mengantisipasi cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Kota Tangerang.

"Tentunya hujan di bulan November atau bahasa kerennya November Rain harus bisa kita antisipasi bersama dengan terus membudayakan PHBS di lingkungan masyarakat kita," tuturnya.

Herman juga meminta kepada seluruh perangkat daerah agar terus memasifkan sosialisasi tentang pentingnya PHBS serta upaya-upaya antisipasi kebencanaan dan kegawatdaruratan lainnya, sekaligus mengimbau kepada BPBD dan aparatur kewilayahan untuk terus mengecek sarana dan prasarananya.

"Persiapan dan kesiapannya akan kami matangkan, nanti dalam apel siaga bencana yang akan digelar di Hari Rabu diharapkan agar seluruh komponen-komponen terkait dapat maju dan bergerak bersama relawan dan juga masyarakat untuk mencegah dan mengantisipasi banjir maupun keadaan-keadaan darurat lainnya," tukasnya.