Program 'Getuk Tular Adab', Dharma Pongrekun: Membangun Jakarta dengan Ekonomi yang Adil dan Mandiri. Foto : Achmad Basofi
Jakarta, tvrijakartanews - Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun meluncurkan sebuah inisiatif untuk menciptakan sistem ekonomi yang lebih adil melalui program 'Getuk Tular Adab'.
Ia menjelaskan, program ini bertujuan untuk memberantas segala bentuk penyelewengan dan korupsi dengan cara yang unik dan efektif, serta membawa kesejahteraan bagi seluruh warga Jakarta.
Dharma pun mengatakan, 'Getuk Tular Adab' ini adalah tradisi asli bangsa Indonesia yang digunakan untuk menangkap maling atau penjahat, dan kini ia mengadaptasi tradisi ini untuk mengatasi korupsi dan ketidakadilan di Jakarta. Program ini untuk memastikan ekonomi yang adil dan merata.
"Program Getuk Tular Adab. Getuk Tular Adab adalah tradisi bangsa Indonesia di mana kalau ada maling, karena banyak yang korupsi dengan Getuk Tular Adab kita selesaikan semua untuk menangkap malingnya," kata Dharma dalam kunjungannya bertemu warga di Grogol, Jakarta Barat, Selasa (19/11/2024).
Lebih lanjut, konsep utama dari program ini adalah menjaga kekompakan dan kerja sama antarwarga Jakarta. Dharma menekankan bahwa kesuksesan program ini bergantung pada kekompakan bersama. Maka dapat menciptakan Jakarta yang makmur dan lebih makmur dari yang lainnya.
"Jadi Getuk Tular Adab inilah sistem ekonomi adil yang akan membuat seluruh warga Jakarta makmur, makmur, dan lebih makmur daripada yang lain. Cuma satu kuncinya, kompak," jelas Dharma.
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, Program Getuk Tular Adab menawarkan 10 amanah dan 5 pilar mandiri yang akan dijalankan secara komprehensif. Lima pilar mandiri yang dimaksud adalah:
1. Mandiri Pangan - Meningkatkan ketahanan pangan melalui sistem pertanian lokal dan distribusi yang efisien.
2. Mandiri Papan - Penyediaan tempat tinggal yang layak dan terjangkau bagi seluruh warga.
3. Mandiri Sandang - Pemenuhan kebutuhan sandang melalui produksi tekstil lokal dan ramah lingkungan.
4. Mandiri Air - Pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan untuk memastikan akses air bersih bagi semua.
5. Mandiri Energi - Pengembangan energi terbarukan untuk mengurangi ketergantungan dan menjaga keberlanjutan lingkungan.
"Program kami akan memberikan 10 amanah dan 5 mandiri," kata Dharma.
"5 mandiri apa? Mandiri pangan, mandiri papan, mandiri sandang, mandiri air, dan mandiri energi," jelasnya.
Dengan terlaksananya lima pilar mandiri ini, Dharma berharap Jakarta akan menjadi kota yang lebih aman dan sejahtera, baik dari segi ekonomi, lingkungan, maupun sosial.
Menurutnya, jika berhasil mencapai kemandirian dalam pangan, papan, sandang, air, dan energi, maka Jakarta akan menjadi tempat yang adab warganya baik, dan warganya aman dari segala bentuk ancaman, mulai dari kejahatan hingga dampak lingkungan seperti banjir, abrasi, polusi, emisi, bahkan pandemi.
"Kalau semua itu mandiri,maka semua rakyat Jakarta punya rasa aman. Aman adab, aman dari banjir, aman dari abrasi, aman masyarakat, aman ekonomi, aman kejahatan, aman polusi, aman emisi, dan yang terakhir, wajib aman pandemi," jelas Dharma.