Masjid Istiqlal Gelar Tarawih Perdana, Siapkan 4.000 Porsi Berbuka Setiap Hari
NewsHot
Redaktur: Citra Sandy Anastasia

Tarawih pertama di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Jumat (28/2/2025). Foto : Istimewa

Jakarta, tvrijakartanews - Masjid Istiqlal resmi menggelar salat tarawih pertama pada Jumat (28/2/2025) malam, setelah Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan awal Ramadan 1446 Hijriah melalui Sidang Isbat yang diumumkan sekitar pukul 19.40 WIB.

Pantauan di lokasi menunjukkan antusiasme masyarakat yang tinggi. Jamaah, baik laki-laki maupun perempuan, memadati masjid terbesar di Asia Tenggara itu untuk melaksanakan ibadah tarawih berjamaah.

Meski pengumuman Sidang Isbat berdekatan dengan waktu salat Isya, jamaah sudah bersiap lebih awal untuk beribadah di Masjid Istiqlal.

Keamanan dan Fasilitas Ditingkatkan

Sebelumnya, Imam Besar Masjid Istiqlal atau Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar dalam konferensi pers di Masjid Istiqlal, Jumat (28/2), menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai aspek untuk mendukung kenyamanan ibadah, termasuk di bidang keamanan.

"Sekarang ini sudah very safety untuk sholat di Istiqlal. Kami punya CCTV, kami punya satpam yang sangat profesional," kata Nassarudin dalam keterangannya.

Sebagai masjid terbesar di Asia Tenggara, diketahui, Masjid Istiqlal mampu menampung hingga 200.000 jamaah. Selain itu, area parkirnya dapat menampung sekitar 1.000 kendaraan, memberikan kemudahan bagi jamaah yang datang dari berbagai daerah.

4.000 Porsi Makanan Berbuka Setiap Hari

Saat Ramadan, Masjid Istiqlal juga meningkatkan layanan sosialnya dengan menyediakan 4.000 porsi makanan berbuka puasa setiap hari bagi jamaah.

"Kita mengantisipasi karena banyaknya program baru Masjid Istiqlal, maka kita naikkan porsi makanan berbuka puasa 4.000 boks nasi di sini," kata Nassarudin.

Menu berbuka yang disediakan terdiri dari nasi boks, takjil, kurma, serta air mineral.

Iktikaf 24 Jam di 10 Hari Terakhir Ramadan

Selain salat tarawih dan buka puasa bersama, Masjid Istiqlal juga akan memfasilitasi jamaah yang ingin melakukan iktikaf. Namun, kegiatan ini baru dapat dilakukan selama 24 jam penuh pada 10 hari terakhir Ramadan.

"Setiap hari ada kegiatan tadarusan. Biasanya pada 10 Ramadan terakhir akan ada kegiatan 24 jam. Wisata Ramadhan di Indonesia itu luar biasa," kata Nassarudin.

Dengan berbagai persiapan ini, Masjid Istiqlal kembali menjadi pusat kegiatan keagamaan yang tidak hanya memberikan fasilitas ibadah, tetapi juga mempererat kebersamaan umat Islam selama bulan suci Ramadan.