BPOM: Gerakan Sujud dalam Salat Bermanfaat bagi Kesehatan Otak
FeatureNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Kepala BPOM, Taruna Ikrar saat menyampaikan ceramah dalam acara siraman rohani menjelang salat tarawih di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Sabtu (8/3/2025) malam. Foto : Istimewa

Jakarta, tvrijakartanews - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Taruna Ikrar, mengungkapkan bahwa salat, terutama gerakan sujud, memiliki manfaat signifikan bagi kesehatan otak, khususnya dalam proses oksigenasi.

"Dalam aspek kesehatan berdasarkan ilmu kedokteran terkini, sujud memberikan manifestasi yang luar biasa bagi kesehatan otak," kata Taruna dalam keterangan yang diterima wartawan, Minggu (9/3/2025).

"Kondisi tubuh pada saat sujud melalui gerakan tubuh menungging dengan meletakkan kepala-dahi, hidung, kedua telapak tangan, lutut, dan ujung kaki pada lantai membuat aliran darah yang kaya oksigen dapat mengalir maksimal ke otak," jelasnya.

Ia menjelaskan bahwa dalam Al-Qur'an Surat Al-Insan ayat 26, Allah menganjurkan sujud dan tasbih pada sebagian malam yang panjang.

Secara ilmiah, posisi tubuh saat sujud memungkinkan jantung memompa darah lebih lancar ke otak, mengingat letaknya yang lebih tinggi dibandingkan kepala.

"Dengan kekuatan gravitasi bumi, posisi ini menyebabkan aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak, serta berbagai bagian kepala lainnya," jelas Taruna.

Menurut Taruna, salat bukan hanya ibadah wajib bagi umat Islam, tetapi juga memiliki manfaat fisiologis yang luar biasa.

Ia menyoroti bahwa otak manusia terdiri dari sekitar 183 miliar sel saraf (neuron) yang saling terhubung, dan sujud dapat meningkatkan saturasi oksigen serta memperkuat koneksi sinapsis di antara miliaran sel saraf tersebut.

Lebih lanjut, Taruna mengutip hadis Nabi Muhammad SAW yang menyebutkan bahwa dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging, yang jika baik, maka baik pula seluruh tubuhnya. "Segumpal daging itu bernama qalbu," katanya, mengutip hadis riwayat Bukhari dan Muslim.

Selain manfaat kesehatan, ia juga menekankan bahwa sujud memiliki dimensi spiritual yang mendalam. "Hal yang paling hakiki dari sujud adalah merasakan kedekatan antara seorang hamba dengan Rabb-Nya. Dalam kondisi fisik yang tampak rendah, justru Allah SWT akan meninggikan derajat hamba-Nya," kata Taruna.

Taruna berharap umat Islam semakin memahami bahwa setiap ibadah yang diperintahkan dalam Islam mengandung hikmah dan manfaat, baik untuk kehidupan dunia maupun akhirat.