Ilmuwan Temukan Ikan Terkecil dengan Suara Keras Seperti Drum di Perairan Myanmar
Tekno & SainsNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Foto: Ralf Britz/Senkenberg Dresden

Jakarta, tvrijakartanews - Danionella cerebrum adalah spesies ikan kecil yang berasal dari sungai kecil di sepanjang pegunungan Bago Yoma di Myanmar. Ia memiliki otak terkecil yang diketahui dari semua vertebrata di dunia. Para ilmuwan menemukan, suara drum ikan Danionella cerebrum sepanjang 12 milimeter bisa mencapai 140 desibel.

“Kami mempelajari ikan ini terutama untuk ilmu saraf, karena mereka sangat kecil dan transparan,” kata Verity Cook dari Charité,  Berlin University Medicine di Jerman. Namun suara ikannya sangat keras, bahkan saat berjalan melewati akuarium manusia dapat mendengar suara berdenyutnya kata Cook dilansir dari New Scientis edisi (26/02/2023).

Untuk menyelidiki bagaimana ikan kecil mengeluarkan suara ini, Cook dan rekan-rekannya mengumpulkan kelompok yang terdiri dari tiga atau empat ikan ke dalam akuarium kecil dan merekam video mereka dengan kecepatan tinggi. Saat ikan mengeluarkan suara, tulang rusuk yang berdekatan dengan kantung renangnya – organ yang membantu mengontrol daya apungnya , ditarik oleh otot khusus ke dalam sepotong tulang rawan dengan lekukan kecil.

“Ada ketegangan yang timbul dalam kontraksi ini. Saat dilepaskan dengan sangat cepat, tulang rusuk ikan akan membentur kantung renang, sehingga menghasilkan suara drum,” kata Cook.

Berdasarkan analisis ekspresi gen, otot-otot khusus ini lebih tahan terhadap kelelahan dibandingkan dengan otot-otot lain pada ikan, sehingga memungkinkan mereka menghasilkan banyak pukulan secara berurutan.

Adapun alasan mengapa ikan ini mengeluarkan suara keras masih belum jelas. Danionella cerebrum biasanya hidup di perairan keruh dan kumuh, jadi mereka mungkin telah mengembangkan perilaku ini untuk membantu menemukan lokasi satu sama lain ketika jarak pandang buruk.

“Tetapi fakta bahwa hanya pejantan saja yang mengeluarkan suara menunjukkan bahwa hal ini ada hubungannya dengan perilaku agresif terhadap pejantan lain atau perilaku kawin dengan betina,” tambah Cook.