Jokowi Minta Masyarakat Buktikan Sendiri Kenaikan Harga Beras di Pasar
NewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Foto M Julnis Firmansyah

Jakarta, tvrijakartanews - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta masyarakat membuktikan sendiri kenaikan harga beras di pasar. Ia juga meminta media untuk tidak selalu memberitakan kenaikan beras tanpa mengecek langsung ke lapangan.

"Coba dicek, jangan menginformasikan seperti itu (beras mahal), loh, ya. Coba dicek di Pasar Induk Cipinang, cek coba. Cek lagi ke Pasar Johar. Ini pasar beras harus dicek, coba kalian datang ke Pasar Cipinang, cek harganya turun atau naik. Cek di Pasar Johar, naik apa tidak, turun atau tidak," kata Jokowi di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu, 28 Februari 2024.

Jokowi menyebut dirinya terus memantau kenaikan harga beras. Ia juga selalu mendapat update mengenai harga kebutuhan pokok.

"Karena harian itu saya cek dan saya selalu mendapatkan angka-angka," kata Jokowi.

Sebelumnya, harga beras masih terpantau cukup tinggi sejak Januari 2024. Seperti harga beras medium dan premium di tingkat agen beras Pamulang Permai, Pamulang, Kota Tangerang Selatan, yang mengalami kenaikan sebesar Rp2.000 per kilogramnya.

Karyawan agen beras Pamulang, Nurhanifah, 40 tahun, mengeluhkan penjualan beras sejak Januari hingga Senin kemarin mengalami penurunan hingga 50 persen akibat tingginya harga.

“Anjlok jual beras kalau sekarang, baik jual ke pengecer maupun ke konsumen,” ungkapnya.

Saat ini, kata Ifah, harga beras jenis medium sebelumnya dijual seharga Rp13.300, kini dijual seharga Rp15.300 per kilogramnya. Sedangkan beras premium yang sebelumnya dijual seharga Rp14.800, kini dijual seharga Rp16.800 per kilogramnya. Sementara, lanjut Ifah, untuk harga jenis beras pera dan beras merah cenderung stabil.

“Kenaikan harganya sama. Kalau jenis beras medium naik, premium juga naik,” terangnya.

Menurut Ifah, pemicu kenaikan harga hingga berkurangnya pendistribusian beras di pasaran, dampak dari animo cuaca sehingga petani di sejumlah daerah penghasil beras mengalami gagal panen. Dia berharap pemerintah daerah dan pusat agar berperan aktif memonitor perputaran harga beras untuk menjaga kualitas dan kuantitas di tingkat pasar. Sehingga, harga beras dapat kembali normal.

“Apalagi mau masuk bulan Ramadan, semoga dalam waktu dekat harga beras berangsur normal,” kata Ifah.