
Doc. Reuters/Mita Harianti
Jakarta, tvrijakartanews - Iran telah meluncurkan pesawat tak berawak terbesarnya yang diberi nama 'Gaza', untuk menghormati daerah kantong Palestina yang telah hancur akibat perang selama 15 bulan. Panglima Tertinggi Korps Garda Revolusi Islam, Mayor Jenderal Hossein Salami dan komandan Pasukan Dirgantara IRGC, Amir Ali Hajizadeh, memeriksa drone tersebut pada Minggu (26/01).
Hajizadeh mengatakan pesawat tak berawak itu dapat membawa hingga 12 bom dan akan digunakan dalam operasi perbatasan.
“Di bidang keamanan, menciptakan keamanan yang tinggi di dalam negeri, itu sangat penting dalam menjaga perbatasan, mungkin kalau ada teroris, penyelundup, berbagai isu (pesawat tanpa awak) itu efektif dalam kasus-kasus seperti ini," kata Hajizadeh dikutip dari ruters.
Jalur Gaza, yang merupakan rumah bagi 2,3 juta warga Palestina sebelum perang, sebagian besar telah hancur setelah lebih dari setahun pertempuran antara Israel dan penguasa daerah kantong itu yang didukung Iran, Hamas.
Sebagaimana diketahui, Israel melancarkan operasinya di Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, ketika militan menewaskan 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang ke Gaza, menurut penghitungan Israel. Sejak saat itu, operasi Israel telah menewaskan lebih dari 47.000 warga Palestina di Gaza, menurut otoritas kesehatan di sana.