Bulan Purnama Akhir Pekan Ini Akan Menjadi Yang Terkecil Sejak 2020
Tekno & SainsNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Sumber: IFL Science

Jakarta, tvrijakartanews - Bulan lalu, terjadi gerhana bulan total dengan Bulan Darah yang indah. Gerhana bulan ini juga menutupi Matahari dalam gerhana matahari sebagian hanya dua minggu yang lalu. Akhir pekan ini, Bulan purnama kembali lagi, dan kali ini akan terlihat sedikit lebih kecil. Bahkan, bulan ini akan menjadi bulan terkecil dalam lima tahun terakhir. Itu karena sudah waktunya untuk bulan mikro.

Ini adalah situasi yang berkebalikan dari bulan purnama super. Selama bulan purnama super, bulan purnama lebih dekat, sehingga satelit alami kita dapat tampak memiliki peningkatan ukuran sebesar 14 persen dan peningkatan kecerahan sebesar 30 persen. Menurut NASA, selama bulan purnama mikro, bulan purnama justru sedikit lebih redup dan lebih kecil.

Orbit Bulan mengelilingi Bumi tidak berbentuk lingkaran. Orbitnya elips, sehingga Bulan terkadang semakin dekat dan terkadang semakin jauh dari Bumi. Orbitnya juga bergerak mengelilingi Bumi, sehingga titik terdekat (perigee) dan titik terjauh (apogee) tidak selalu terjadi pada saat yang bersamaan.

Terkadang fenomena ini terjadi saat bulan purnama. Bulan purnama di dekat perigee disebut supermoon, sedangkan bulan purnama di dekat apogee disebut mikromoon. Bergantung pada definisi yang digunakan, bisa ada hingga lima supermoon dan hingga tiga mikromoon setiap tahun.

Bulan purnama mendatang akan terjadi pada hari Minggu, 13 April, pukul 01.22 UTC . Pada saat itu, Bulan akan berada pada jarak 406.006 kilometer (252.280 mil) dari Bumi. Ini adalah jarak terjauh Bulan purnama sejak Bulan Biru Halloween tahun 2020. Bulan Mei juga akan mengalami bulan mikro, tetapi akan berada sekitar 800 kilometer (497 mil) lebih dekat.

Namun, rekor akhir pekan ini tidak akan lama lagi terpecahkan. Hampir setiap tahun dalam 12 tahun ke depan akan terjadi bulan mikro yang jaraknya lebih jauh, kecuali tahun 2027, 2031, dan 2032 dengan jarak terjauh adalah 24 September 2037, dengan bulan purnama berjarak 406.383 kilometer (252.515 mil).

Dan kabar baiknya adalah bahwa Bulan purnama terjadi akhir pekan ini, yang berarti bulan purnama tidak akan terlalu berdampak pada puncak hujan meteor Lyrid yang akan datang.