BI Sebut Neraca Pembayaran Indonesia Triwulan III-2024 Surplus USD5,9 Miliar
EkonomiNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso. (Tangkap layar akun YouTube BI)

Jakarta, tvrijakartanews - Bank Indonesia (BI) menyampaikan kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan III 2024 membaik sehingga mendukung ketahanan eksternal. NPI pada triwulan III 2024 mencatat surplus sebesar USD5,9 miliar, dari sebelumnya defisit sebesar 0,6 miliar dolar AS pada triwulan II 2024.

"Surplus NPI ditopang oleh surplus neraca transaksi modal dan finansial yang meningkat serta defisit neraca transaksi berjalan yang lebih rendah," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso di Jakarta, Kamis (21/11/2024).

Ramdan menambahkan dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa meningkat dari sebesar USD140,2 miliar pada akhir Juni 2024 menjadi sebesar USD149,9 miliar dolar AS pada akhir September 2024 atau setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor.

"Sedangkan untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," tuturnya.

Menurutnya, neraca transaksi berjalan mencatat penurunan defisit. Pada triwulan III 2024, neraca transaksi berjalan mencatat defisit sebesar 2,2 miliar dolar AS (0,6 pesen dari PDB), lebih rendah dibandingkan dengan defisit sebesar 3,2 miliar dolar AS (0,9 persen dari PDB) pada triwulan II 2024.

"Kinerja neraca transaksi berjalan ditopang oleh surplus neraca perdagangan barang nonmigas yang berlanjut, didukung oleh pertumbuhan ekspor nonmigas seiring dengan kenaikan harga komoditas, di tengah impor yang tumbuh lebih tinggi sejalan meningkatnya aktivitas ekonomi domestic," ungkapnya.

Dikatakan Ramdan, defisit neraca jasa menyempit didorong oleh meningkatnya surplus jasa perjalanan seiring naiknya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.

"Defisit neraca pendapatan primer juga menurun dipengaruhi oleh lebih rendahnya pembayaran imbal hasil investasi kepada investor nonresident," imbuhnya.

Selain itu, peningkatan surplus neraca pendapatan sekunder yang didorong oleh penerimaan remitansi turut mendukung kinerja neraca transaksi berjalan.