Indef Usulkan Pemerintah Percepat Hilirisasi Industri dan Diversifikasi Ekspor
EkonomiNewsHot
Redaktur: Citra Sandy Anastasia

Ilustrasi ekspor. (freepik)

Jakarta, tvrijakartanews - Kepala Center of Macroeconomics and Finance Institute for Development of Economics and Finance (Indef) M Rizal Taufikurahman mengusulkan pemerintah untuk mempercepat hilirisasi industri dan diversifikasi ekspor untuk mengurangi ketergantungan pada komoditas primer serta meningkatkan daya saing produk manufaktur.

"Kemudian melihat penurunan net ekspor ini menjadi sinyal bagi pemerintah untuk memperkuat strategi perdagangan yang lebih tahan terhadap risiko global dan memprioritaskan ekonomi domestic berbasis nilai tambah," kata Rizal dalam keterangannya melalui virtual, di Jakarta, Rabu (29/1/2025).

Rizal menambahkan pemerintah dan pelaku usaha terkait juga perlu memitigasi risiko yang menyebabkan fluktuasi, seperti gangguan rantai pasok.

Menurutnya, kebijakan yang tidak sinkron dengan memanfaatkan momentum pemulihan terutama sektor yang menyerap tenaga kerja untuk memperkuat sektor melalui investasi, inovasi, atau kebijakan proaktif.

"Pemerintah perlu mempercepat pembangunan dan perbaikan infrastruktur transportasi di wilayah Papua, Maluku, dan Sulawesi untuk mengurangi biaya logistik yang menjadi salah satu penyebab utama inflasi tinggi," tuturnya.

Sebelumnya, Kepala Center of Macroeconomics and Finance Institute for Development of Economics and Finance (Indef) M Rizal Taufikurahman mengatakan sebanyak 78 ribu orang karyawan atau buruh pabrik kena imbas Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepanjang 2024.

"Di tenaga kerja memang terjadi konsistensi di Januari hingga Desember sangat tinggi hampir 78 ribu orang," kata Rizal.

Rizal menambahkan dari angka tersebut menunjukkan bahwa lapangan pekerjaan masih belum mampu untuk menyerap tenaga kerja, utamanya industri padat karya.