
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono ditemui usai rakor di Gedung Kemenko Bidang Pangan. (Tvrijakartanews/ John Abimanyu)
Jakarta, tvrijakartanews - Kementerian Pertanian (Kementan) akan melakukan impor sebanyak 2 juta sapi perah (indukan) hingga lima tahun ke depan. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan susu dan daging dalam negeri.
"Kita target 5 tahun ini untuk susu 1,2 juta (sapi), kemudian untuk daging 800 ribu lebih. Jadi totalnya 2 juta selama 5 tahun," kata Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono ditemui di Kantor Kemenko Bidang Pangan, di Jakarta, Jumat (31/1/2025).
Sudaryono menambahkan pihaknya menargetkan impor sebanyaknya 250 ribu sapi untuk kebutuhan susu dan daging.
"Jadi Impor 2 juta sapi, tidak bisa dilakukan sekaligus mengingat angkanya yang cukup besar," ujarnya.
Menurutnya, pemerintah akan melakukannya secara bertahap selama lima tahun.
"Kirim nggak bisa sebanyak itu, makanya dibagi 5 tahun. Jadi 2025 ini, targetnya 250 ribu (sapi), kita target untuk kita datangkan," jelasnya.
Dikatakan Sudaryono, nantinya sapi-sapi yang diimpor berasal dari beberapa negara seperti Brasil, Australia, hingga Amerika Serikat.
Lebih lanjut, Sudaryono menjelaskan impor daging sapi dan susu ini bertujuan untuk menambah indukan sapi hidup di dalam negeri. Diharapkan, hal tersebut dapat mengurangi impor daging dan susu.
"Tujuan impor indukan supaya beranak pinak, supaya kita tidak lagi impor di masa depan," imbuhnya.
Sebagai informasi, Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mengatakan Indonesia melalui perusahaan swasta berencana untuk impor sapi perah sebanyak 400 ribu ekor pada tahun 2025.
"Rencana swasta yang akan mengimpor sapi perah pada tahun ini," kata Amran ditemui dalam acara outlook pertumbuhan ekonomi di Jakarta, Kamis (30/1/2025).
Amran menambahkan saat ini perusahaan TH Grup asal Vietnam yang berminat untuk investasi di Indonesia.