
Wing Komando I Kopasgat menggelar upacara pembukaan Latihan Tahap II Terjun Wingsuit dipimpin langsung Komandan Wing Komando I Kopasgat Kolonel Pas Helmi A. Nange, S.E., M.M., di Lapangan Bola Wing Komando I Kopasgat, Jakarta. Foto Istimewa
Jakarta, tvrijakartanews – Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) mencatatkan sejarah sebagai satuan pertama di lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang berhasil melahirkan tim wingsuit operasional. Kemampuan ini memperkuat peran Kopasgat sebagai pasukan elite TNI Angkatan Udara yang adaptif terhadap tantangan tempur modern.
Tim wingsuit Kopasgat berisi 10 prajurit terlatih yang mampu melakukan infiltrasi udara secara senyap dan presisi tinggi. Kemampuan ini diperoleh melalui program pelatihan intensif di bawah arahan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M. Tonny Harjono dan Dankopasgat Marsekal Muda TNI Deny Muis. Pelatihan dipimpin langsung oleh Komandan Wing Komando I Kopasgat, Kolonel Pas Helmi A. Nange.
"Kami tidak hanya terbang untuk terlihat. Kami terbang untuk bertempur, menyusup, dan menuntaskan misi — bahkan sebelum musuh menyadari kami telah datang," kata Helmi dalam keterangannya, Minggu (6/7/2025).
Latihan wingsuit ini turut menghadirkan dua instruktur kelas dunia asal Australia, Ben “Dicko” Dixon dan Tahi-Paul Monroe, yang dikenal luas dalam pelatihan militer dan sipil ekstrem. Dengan dukungan pesawat C-130 Hercules, CN-295, hingga helikopter Super Puma NAS-332, pelatihan dilakukan secara bertahap dan sistematis.
Puncak dari pencapaian pelatihan ini adalah keberhasilan Kopasgat melakukan penerjunan massal 10 wingsuiter secara bersamaan. Tidak hanya itu, tim ini juga sukses membentuk formasi udara 4-3-3, sebuah manuver kompleks yang membutuhkan koordinasi dan keterampilan tingkat tinggi—menjadikan Kopasgat sebagai pionir dalam penggunaan wingsuit militer di Indonesia.
"Ini adalah bagian dari kesiapan kami menghadapi medan ekstrem dan meningkatkan kemampuan infiltrasi taktis," ujar Helmi.
Menurut Helmi, penguasaan wingsuit oleh prajurit Kopasgat tidak hanya bertujuan meningkatkan mobilitas vertikal, tetapi juga bagian dari upaya strategis TNI AU dalam menghadapi tantangan pertahanan udara modern.
"Dengan wingsuit, pasukan dapat bergerak lebih tersembunyi, presisi tinggi, dan jangkauan horizontal yang lebih jauh dibandingkan teknik terjun bebas konvensional," katanya.
Keberhasilan ini turut mendapatkan pengakuan langsung dari Presiden Joko Widodo dan Presiden Prabowo Subianto yang sempat menyampaikan apresiasi atas transformasi Kopasgat sebagai satuan elite multidimensi. Sebagai pelopor wingsuit di militer Indonesia, Kopasgat kini memantapkan posisinya sebagai kekuatan tempur udara modern yang unggul, presisi, dan siap menghadapi misi berisiko tinggi di masa depan.