
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti. (Tangkap layar YouTube BPS)
Jakarta, tvrijakartanews - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa negara China menjadi ekspor sekaligus impor nonmigas terbesar Indonesia pada Januari 2025 dengan masing-masing transaksi dagang sebesar 4,57 miliar dolar AS untuk ekspor dan impor USD6,34 miliar.
"Transaksi ekspor Indonesia ke China secara kumulatif mencapai 22,40 persen dari total ekspor nonmigas nasional yang sebesar USD20,40 miliar," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam keterangannya di Jakarta, Senin (17/2/2025).
Amalia menambahkan untuk transaksi impor, negara tersebut menyumbang 40,86 persen dari total impor nonmigas yang mencapai USD15,52 miliar.
"Komoditas utama yang diekspor ke China pada periode tersebut adalah besi dan baja, bahan bakar mineral, dan nikel dan barang daripadanya," ujarnya.
Menurutnya, untuk produk ekspor Indonesia juga diminati oleh pasar Amerika Serikat sebesar 2,3 miliar dolar AS, dan India USD1,2 miliar.
"Sedangkan, negara importir nonmigas terbesar selain China yakni Jepang USD1,15 miliar dan Amerika Serikat sebesar USD0,76 miliar," ucapnya.
Lebih lanjut, dirinya menuturkan dari 10 komoditas dengan nilai ekspor nonmigas terbesar Januari 2025, secara kumulatif sebagian besar mengalami penurunan, dengan penurunan terbesar pada bahan bakar mineral sebesar USD787,1 juta atau 22,01 persen.
Sementara, komoditas yang mengalami peningkatan terbesar adalah logam mulia dan perhiasan/permata sebesar USD173,3 juta atau 25,38 persen.
Sedangkan, untuk impor dari 10 golongan barang utama nonmigas Januari 2025, golongan mesin atau peralatan mekanis dan bagiannya mengalami penurunan tertinggi senilai USD457,9 juta atau 15,04 persen dibandingkan dengan Desember 2024. Sementara, golongan kakao dan olahannya mengalami peningkatan terbesar senilai USD165,4 juta atau naik 119,00 persen.
Indonesia memperoleh surplus dagang sebesar USD3,45 miliar pada Januari 2025, dengan nilai ekspor sebesar USD21,45 miliar dan impor USD18 miliar.
Apabila dibandingkan bulan lalu, surplus yang didapat naik USD1,21 miliar, sementara secara tahunan (year on year/yoy) surplus dagang Indonesia naik USD1,45 miliar.