
Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono dalam keterangannya di Jakarta. (Tvrijakartanews/ John Abimanyu)
Jakarta, tvrijakartanews - Kementerian Keuangan memastikan proyek strategis nasional (PSN) diharapkan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi, meningkatkan aktivitas ekonomi serta menciptakan lapangan kerja.
"Untuk terus menjaga momentum konsumsi dan investasi, pemerintah juga telah memperkenalkan berbagai insentif pada tahun 2024. Untuk itu, visi Indonesia emas 2045 memerlukan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan kisaran 6 persen hingga 8 persen per tahun agar Indonesia dapat mencapai status negara berpenghasilan tinggi," kata Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (18/2/2025).
Thomas menambahkan pada tahun 2045, PDB per kapita diproyeksikan mencapai 30.300 USD, sebuah lompatan signifikan dari 4.870 USD pada tahun 2023. Seiring dengan ekspansi ekonomi, pertumbuhan populasi juga akan terus berlanjut dengan jumlah penduduk diperkirakan mencapai 324 juta jiwa pada tahun 2045.
"Sementara kelas menengah diproyeksikan meningkat dari 17 persen pada tahun 2023 menjadi 70 persen di tahun 2045," tuturnya.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur dan penciptaan lapangan kerja akan menjadi prioritas untuk meningkatkan produktivitas, sehingga menciptakan ekonomi yang lebih kompetitif.
"Untuk mencapai pertumbuhan yang berkeadilan, pemerintah berfokus pada pengembangan sumber daya manusia, peningkatan pendidikan, kesetaraan gender, serta inklusi bagi penyandang disabilitas," ujarnya.
Selain itu, Thomas menjelaskan pihaknya terus mendorong hilirisasi industri dan pemanfaatan sumber daya alam, sebagai upaya meningkatkan nilai tambah dalam negeri.
Kemudian, pemberdayaan masyarakat pedesaan, pemuatan reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta pemberantasan korupsi dan penyelundupan juga menjadi faktor penting untuk memastikan stabilitas jangka panjang.
"Terakhir, keselarasan dengan alam, budaya, dan toleransi antara umat beragama ditekankan untuk menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera," imbuhnya.