Laba Operasional Bank Tumbuh 1% di 2024, Didukung oleh Kinerja Kredit dan Dana Pihak Ketiga
EkonomiNewsHot
Redaktur: Citra Sandy Anastasia

Direktur Utama Bank Danamon Daisuke Ejima. (Tangkap layar daring)

Jakarta, tvrijakartanews - PT Bank Danamon Indonesia Tbk mencatat laba opersional sebelum pencadangan (PPOP) sebesar Rp8,3 triliun pada 2024 atau tumbuh 1 persen secara year on year (yoy), sehingga menghasilkan laba bersih setelah pajak (NPAT) sebesar Rp3,2 triliun.

"Capaian kinerja Danamon sepanjang tahun 2024 didukung oleh strategi Danamon untuk Tumbuh Bersama sebagai Satu Grup Finansial," kata Direktur Utama Bank Danamon Daisuke Ejima dalam keterangan melalui daring di Jakarta, Rabu (19/2/2025).

Daisuke mengatakan meski terdapat berbagai tantangan dari ketidakpastian global, Danamon kembali mencatatkan kinerja yang baik, baik pada sisi penyaluran kredit, penghimpunan dana, serta profitabilitas.

"Kami mengapresiasi kepercayaan dan dukungan nasabah, para mitra, pemegang saham, regulator, pemerintah, dan seluruh pemangku kepentingan, kepada Danamon sepanjang tahun 2024," tuturnya.

Sementara itu, Direktur Keuangan Bank Danamon Muljono Tjandra merinci bahwa total kredit (loan) dan trade finance konsolidasian per 31 Desember 2024 mencapai sebesar Rp189,4 triliun atau tumbuh 8 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

"Pertumbuhan dalam sisi kredit ini ditopang oleh pertumbuhan pada seluruh lini bisnis Danamon, yaitu segmen enterprise banking and financial institution (EBFI), small and medium enterprises (SME) banking, consumer banking, dan pembiayaan otomotif melalui Adira Finance," kata Muljono.

Adapun pendapatan operasional konsolidasian pada 2024 tercatat menjadi Rp18,9 triliun, meningkat lebih tinggi yakni sebesar 4 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Terkait dengan rentabilitas, Bank Danamon mencatatkan margin bunga bersih (NIM) konsolidasian sebesar 7,3 persen.

Sementara itu, total dana pihak ketiga (DPK) pada 2024 tumbuh 9 persen yoy mencapai Rp153,2 triliun. Muljono mengatakan, pertumbuhan DPK ini mendukung pertumbuhan kredit perseroan. Secara khusus, total pendanaan granular mencapai Rp93,6 triliun atau tumbuh 8 persen yoy.

Muljono menyampaikan, Bank Danamon selalu mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan fungsi intermediasi. Hal ini ditunjukkan dari kualitas aset Bank Danamon yang tetap terjaga dengan baik pada 2024.

Rasio loan at risk (LAR), yang juga memperhitungkan perpanjangan restrukturisasi kredit terkait COVID-19, tercatat lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang kini menjadi 10,6 persen.

Rasio non-performing loan (NPL) bruto pada periode yang sama tercatat sebesar 1,9 persen, lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sedangkan rasio kecupukan NPL atau NPL coverage ratio tercatat sebesar 287,2 persen, lebih tinggi dari tahun sebelumnya sebesar 265,9 persen.