Bursa Saham AS Ditutup Melemah, Investor Hati-hati Jelang Keputusan The Fed
EkonomiNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Ilustrasi BNI Sekuritas. (Humas BNI Sekuritas)

Jakarta, tvrijakartanews - BNI Sekuritas menyampaikan bursa saham AS ditutup melemah pada Selasa (18/3/2025). Investor cenderung berhati-hati menjelang keputusan kebijakan moneter The Fed dengan menilai dampak potensial dari kebijakan tarif Presiden Donald Trump. 

“Indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,62%, S&P 500 melemah 1,07 persen, dan Nasdaq Composite turun 1,71 persen. The Fed dijadwalkan merilis pernyataan kebijakan terbarunya pada hari ini, di mana bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap,” kata CFP Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (19/3/2025).

Fanny menjelaskan The Fed juga akan memperbarui ringkasan proyeksi ekonominya. Di sisi geopolitik, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump sepakat untuk mencari gencatan senjata terbatas selama 30 hari terhadap sasaran energi dan infrastruktur di Ukraina. 

“Gedung Putih menyatakan bahwa pembicaraan untuk mencapai rencana perdamaian yang lebih luas akan dimulai segera. Sementara itu, saham Alphabet (Google) turun 2,2 persen, saham Nvidia melemah 3,35 persen, dan saham Tesla menurun tajam 5,34 persen,” tuturnya.

Bursa Asia Menguat, Didukung Pemulihan Wall Street 

Fany menambahkan bursa saham Asia-Pasifik mencatatkan kenaikan pada perdagangan Selasa (18/3), seiring dengan rebound yang terjadi pada Wall Street setelah data penjualan ritel AS meredakan kekhawatiran resesi. 

“Investor kini menyoroti pertemuan kebijakan moneter Bank of Japan (BOJ) yang dimulai hari Selasa (18/3/2025). BOJ diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di level 0,5 persen saat pertemuan berakhir pada Rabu (19/3/2025),” ungkapnya. 

Disamping di Jepang, indeks Nikkei 225 naik 1,20% dan Topix menguat 1,29 persen. Di Korea Selatan, indeks Kospi naik tipis 0,06 persen dan Kosdaq menguat 0,27 persen.

Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,08 persen, Hang Seng Hong Kong meningkat 2,46 persen, dan Shanghai Composite naik 0,11 persen. 

Di sisi lain, ada tanda-tanda positif dari China pekan ini karena mereka berusaha melawan ancaman ekonomi dari berbagai tarif Presiden AS Donald Trump. 

Kantor berita resmi Xinhua melaporkan China akan mengambil langkah-langkah untuk membangkitkan konsumsi dengan meningkatkan pendapatan masyarakat. 

Data yang dirilis pada Senin (17/3) menunjukkan konsumsi, investasi, dan produksi industri di negara raksasa Asia ini melampaui estimasi awal tahun.