
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi (Tengah kiri). (Tangkap layar laman resmi Bapanas)
Jakarta, tvrijakartanews - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyampaikan pemerintah memiliki peluang untuk mengekspor 1,6 juta ton ke Amerika Serikat. Jika ingin ekspor telur perlu diperhitungkan Kembali.
"Jadi harus hati-hati dalam memutuskan ekspor, pokoknya penuhi dalam negerinya dulu," kata Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (24/3/2025).
Arief menilai karena produksi telur dalam negeri cukup memenuhi program Makan Bergizi Gratis (MBG). Apabila penerima MBG mencapai 82,9 juta penerima, dapat menyerap seluruh produksi telur alam negeri.
"Jangan lupa ya, ini kan ada makan bergizi gratis itu kan nanti akan 5 ribu outlet. Satu SPPG itu kan cover 3 ribu, berarti kan 15 juta. Nanti kalau sampai 82 juta penerima, 82,9 juta itu kan berarti habis semua terserap tuh," ujarnya.
Menurutnya, apabila ingin ekspor telur perlu diperhitungkan kembali. Karena telur masuk menjadi komoditas yang sensitif.
"Gini, kalau sufficient kemudian kebutuhan semua sudah, di stok sebagai cadangan, harus ada teknologinya karena telur itu kan sensitif. Kalau mau ekspor ya harus dikalkulasi. Tapi kalau itu harus terjadi, bagus," ujarnya.
Arief menambahkan produksi telur dalam negeri sudah terpenuhi, maka sisanya bisa digunakan untuk cadangan pangan pemerintah.
"Jika terjadi produksi yang berlebih lagi dapat digunakan untuk ekspor," tuturnya.
Sebagai informasi, Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada bulan Januari 2025 melaporkan stok telur ayam ras pada awal 2025 mencapai 29.318 ton. Sedangkan perkiraan produksinya di sepanjang tahun 2025 mencapai 6.479.086 ton.
Sementara itu, untuk produk daging ayam ras, stok pada awal 2025 mencapai 83.316 ton. Sedangkan perkiraan produksinya di sepanjang tahun 2025 mencapai 4.200.610 ton.
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman membuka peluang Indonesia ekspor telur ayam ke Amerika Serikat (AS) karena krisis yang terjadi di Negeri Paman Sam. Namun, peluang itu harus diperhitungkan karena saat ini pemerintah tengah memfokuskan pemenuhan stok telur dalam negeri, terutama untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Kita tertarik (ekspor). Tetapi kita penuhi dulu kebutuhan dalam negeri karena ada pangan bergizi. Kalau berlebih kita ekspor," kata dia di Gedung DPR RI, Kamis (6/3/2025).