
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar. (Tangkap Layar YouTube Kemenkeu)
Jakarta, tvrijakartanews - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan stabilitas sektor jasa keuangan (SJK) nasional masih terjaga baik. Hal ini didukung oleh permodalan yang kuat, likuiditas memadai, profil risiko terkendali serta kinerja sektor jasa keuangan yang tercatat positif.
"Kinerja intermediasi perbankan tercatat tumbuh positif dengan profil risiko yang terjaga. Sedangkan kredit perbankan pada Maret 2025 tumbuh 9,16 persen yoy menjadi Rp7.908,4 triliun," kata Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar dalam keterangannya pada konferensi pers KSSK, melalui virtual di Jakarta, Kamis (24/4/2025).
Mahendra menjelaskan dirinya menyebut pertumbuhan kredit perbankan masih ditopang oleh kredit investasi yang tumbuh tinggi 13,36 persen dan diikuti kredit konsumsi tumbuh 9,32 persen.
"Sedangkan kredit modal kerja tumbuh 6,51 persen," ujarnya.
Menurutnya, kualitas kredit terjaga dengan angka kredit macet masih berada di batas yang terkendali.
"Untuk rasio NPL gross Maret 2025 diketahui berada di angka 2,7 persen dan NPL net 0,80 persen," tuturnya.
Selanjutnya, jumlah kredit berisiko (LAR) juga relatif stabil tercatat 9,86 persen.
Adapun pertumbuhan dana nasabah, masih berada di single digit rendah dan melambat dari bulan sebelumnya.
"DPK perbankan tercatat tumbuh 4,75 persen menjadi Rp9.010 triliun," imbuhnya.