Menkeu Sebut Capaian Penerimaan Pajak Capai Rp400,1 Triliun
EkonomiNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (Tangkap layar akun YouTube Kemenkeu)

Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan penerimaan perpajakan mencapai Rp400,1 triliun (16,1 persen dari target APBN). Terjadi pembalikan tren menjadi positif khususnya penerimaan pajak yang meningkat signifikan di bulan Maret 2025 sebesar Rp134,8 triliun.

"Rebound dibandingkan bulan Februari 2025 sebesar Rp98,9 triliun," kata Sri Mulyani dalam paparan hasil Rapat KSSK, Kamis (24/4/2025).

Sri Mulyani menambahkan penerimaan bulan Maret 2025 tersebut mencapai 41,8 persen dari total realisasi akumulasi penerimaan pajak pada triwulan-I 2025 sebesar Rp322,6 triliun.

"Peningkatan penerimaan pajak ini ditopang oleh berbagai program reformasi perpajakan untuk perbaikan administrasi perpajakan dan implementasi Coretax," ujarnya.

Menurutnya, kenaikan tersebut menunjukkan program-program perbaikan penerimaan perpajakan berjalan on track. Sehingga ke depan diharapkan pelaksanaan penarikan pajak akan lebih efisien dan penerimaan pajak diprakirakan akan tumbuh secara lebih optimal.

"Kenaikan penerimaan pajak menurut jenis pajak, rumah tangga dan sektor ekonomi menunjukkan bahwa perekonomian dan daya beli konsumen secara umum masih tetap kuat," tuturnya.

Dikatakan Bendahara Negara, realisasi belanja negara pada triwulan I-2025 mencapai Rp620,3 triliun (17,1 persen dari pagu APBN), meningkat signifikan di bulan Maret 2025 sebesar Rp272,2 triliun (realisasi sampai dengan Februari 2025 sebesar Rp348,1 triliun).

"Hal ini menunjukkan peran APBN sebagai shock absorber dapat berfungsi optimal untuk meredam gejolak perekonomian, menjaga stabilisasi ekonomi, dan menjaga daya beli masyarakat melalui pembayaran THR, Subsidi (BBM, LPG, diskon listrik, pupuk), dan Perlinsos (a.l. PKH, Sembako, PIP, JKN)," ungkapnya,

Realisasi tersebut didorong oleh Belanja Pemerintah Pusat yang mencapai Rp413,2 triliun (15,3 persen dari target APBN) dan Transfer Ke Daerah yang mencapai Rp207,1 triliun (22,5 persen dari target APBN).