
Menteri Koordinator Bidang IPK, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (Istimewa)
Jakarta, tvrijakartanews - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) berencana untuk mengundang investor Eropa dan Amerika Serikat (AS) untuk berinvestasi di sejumlah proyek infrastruktur prioritas. Diantaranya Tanggul Laut Raksasa atau Giant Sea Wall (GSW) hingga Kereta Cepat.
“Kami ingin mengundang semua pihak yang tertarik untuk mengetahui lebih lanjut, termasuk nanti ada eksibisi ada eksibisi atau pameran untuk menampilkan berbagai project yang sedang dikerjakan atau menjadi rencana ke depan," kata Menteri Koordinator Bidang IPK, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dalam keterangan di Kantor Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan di Jakarta, Rabu (28/5/2025).
AHY menambahkan agenda tersebut merupakan bagian dari International Conference on Infrastructure (ICI).
“Kangen sejumlah proyek prioritas yang perlu mendapatkan atensi dan dukungan finansial akan dipamerkan dalam momentum tersebut,” ujarnya.
Selain itu, AHY menuturkan proyek tersebut merupakan yang berdampak langsung terhadap masyarakat hingga pengembangan bisnis dan ekonomi di kawasan. Sejumlah proyek akan dipamerkan, beberapa yang disinggung oleh AHY mulai dari Giant Sea Wall hingga Kereta Cepat.
"Ada beberapa yang nanti akan mendapatkan perhatian khusus selain Giant Sea Wall. Kemudian kita juga bicara konektivitas, bagaimana pengembangan misalnya Kereta Cepat, yang saat ini sudah ada Jakarta-Bandung terus lanjutannya bagaimana. Itu juga salah satu yang akan kita tawarkan," tuturnya.
Dikatakan AHY, pihaknya mengundang berbagai pihak terkait, baik melalui kedutaan besar maupun pengusaha terkait. Beberapa negara yang disasar mulai dari negara-negara di kawasan Asia hingga Eropa.
"Prinsipnya kita mengundang semua pihak. Selama 6 bulan terakhir kami terus berkomunikasi dengan berbagai negara berbagai stakeholders tidak hanya di Asia tapi juga Eropa, di Amerika dan lain sebagainya kita juga sebar undangan melalui kedutaan-kedutaan besar," unkapnya.
Disamping itu, AHY menjelaskan pihaknya masih berkoordinasi dalam menyiapkan sejumlah opsi dari proyek-proyek apa saja yang akan dipamerkan.
“Proyek-proyek ini merupakan hasil usulan dari kementerian yang berada di bawah koordinasi Kemenko IPK,” jelasnya.
Dia juga berencana untuk menawarkan sejumlah proyek di sektor perumahan, baik residential area yang bersifat vertikal maupun perumahan-perumahan di pedesaan.
“Seperti proyek Transit Development Oriented (TOD) juga masuk di antaranya,” imbuhnya.
Sebagai informasi, Acara International Conference on Infrastructure (ICI) akan dilangsungkan pada 11-12 Juni 2025. Acara ini akan berfokus pada lima topik utama, antara lain pertama, future proofing cities. Ini terkait bagaimana mewujudkan kota-kota di masa depan terintegrasi dan didukung oleh infrastruktur dasar yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup.
Topik kedua, tentang konektivitas yakni connecting the archipelago. Hal ini juga termasuk dengan bagaimana menurunkan biaya logistik, khususnya di daerah timur Indonesia. Ketiga, terkait kehidupan yang layak dan berkualitas bagi masyarakat, khususnya menyangkut perumahan, pendidikan, dan kesehatan.
Lalu topik keempat, terkait dengan dukungan infrastruktur ketahanan air dan ketahanan pangan bagi masyarakat. Lalu yang kelima, menghadirkan investasi di bidang infrastruktur. Namun AHY sendiri tidak menyebutkan berapa jumlah investasi yang dibidik dari acara ini.