Mendag: Deregulasi Impor untuk Dongkrak Daya Saing Industri Lokal
EkonomiNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Menteri Perdagangan Budi Santoso (Tengah kanan). (Tangkap layar YouTube Kemendag)

Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan kebijakan deregulasi atas kebijakan impor untuk meningkatkan daya saing Indonesia. Sebab, deregulasi ini memuat sejumlah parameter, di mana ada beberapa yang dikecualikan.

"Yakni, barang strategis, barang Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan Hidup (K3L), barang yang terkait dengan industri strategis atau padat karya. Ini yang dikecualikan dari paket deregulasi," kata Budi dalam keterangannya di Kantor Kemedag, Jakarta, Senin (30/6/2025).

Budi juga menjelaskan pihaknya juga akan memperketat pengawasan atas impor tekstil dan produk tekstil dilakukan di border.

"Kemudian, untuk pakaian jadi ada safeguard untuk pengamanan. Memang sudah berakhir, sekarang proses perpanjangan. Untuk benang, tirai, itu sekarang dalam proses perpanjangan," kata Menteri Perdagangan Budi Santoso dalam keterangannya di Kantor Kemendag, Jakarta, Senin (30/6/2025).

Budi menambahkan dengan diumumkan paket deregulasi tahap pertama ini, bertujuan untuk relaksasi kebijakan impor, menyangkut sejumlah produk dan barang-barang yang dikecualikan dari deregulasi impor.

"Di dalam relaksasi ini ada 1 yang kita beri pengaturan baru, yaitu khusus pakaian jadi. Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dan pakaian jadi. Kalau di Permendag 8 itu TPT dan TPT batik motif batik, barang tekstil sudah jadi lainnya, selama ini dikenakan persetujuan impor dan pertimbangan teknis dari K/L dan laporan surveyor," ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian Koordiantor Bidang Perekonomian menyampaikan Kebijakan deregulasi impor ini diarahkan untuk 10 jenis komoditas. Kebijakan deregulasi ini sebagai upaya untuk menjaga ketahanan ekonomi Indonesia di tengah besarnya ketidakpastian aktivitas perdagangan dunia.

"Hari ini Bapak Presiden meminta supaya memperkuat kondisi perekonomian dalam negeri dan sekaligus juga untuk memperkuat kondisi regional dengan beberapa negara ASEAN," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangannya di Kantor Kemendag, Jakarta, Senin (30/6/2025).

Turut hadir dalam konferensi pers Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Wamenperin Faisol Riza.