
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi. (Tangkap layar YouTube OJK)
Jakarta, tvrijakartanews - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan kinerja pasar modal RI tumbuh positif dalam sembilan bulan pertama tahun ini. Saat ini IHSG mampu mampu menguat 8.061 atau 13,86 persen.
"IHSG menguat 2,94 persen secara bulanan, pada September 2025 IHSG naik ke 8.061 atau menguat 13,86 persen ytd," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, dalam konferensi pers RDK OJK, di Jakarta, Kamis (9/10/2025).
Inarno menjelaskan nilai kapitalisasi pasar bursa saham domestik meningkat menjadi Rp16.890 triliun, dengan seluruh indeks menguat secara sektoral kecuali sektor infrastruktur.
Sementara, penguatan IHSG selama semester kedua tahun 2025 ini berbanding terbalik dengan dana asing yang tercatat malah keluar deras dari pasar modal RI.
"Asing net sell Rp3,8 triliun secara bulanan (mtm) atau Rp54,75 triliun sejak awal tahun (ytd)," ujarnya.
Menurutnya, dari pasar obligasi, ICBI menguat 0,87 persen mtd atau 9,34 persen ytd ke level 429,35.
Pada industri pengelolaan investasi, dana kelolaan (AUM) mencapai Rp913,96 triliun naik 9,15 persen ytd, dengan net subscription sebesar Rp20,96 triliun.
Terkait bursa karbon, Inarno menyebut sejak 26 September hingga 29 September 2025, ada 132 pengguna jasa dengan total volume 1.606.056 ton Co2 dan akumulasi Rp78,46 miliar.