BI-FAST Tumbuh 32 Persen, BI Dorong Transaksi Ritel RI
EkonomiNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Ilustrasi logo Bank Indonesia. (Tangkap layar laman resmi Bank Indonesia)

Jakarta, tvrijakartanews - Bank Indonesia (BI) menyampaikan volume transaksi ritel yang difasilitasi Bank Indonesia Fast Payment (BI-FAST) tumbuh 32,34 persen year-on-year (yoy) menjadi 1,22 miliar transaksi dengan nilai mencapai Rp3,02 kuadriliun pada triwulan III 2025.

"Volume transaksi retail yang diproses melalui BI-FAST mencapai 1.223,8 juta atau tumbuh 32,34 persen year-on-year dengan nilai transaksi menyentuh Rp3.024,1 triliun pada triwulan III 2025," kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (23/10/2025).

Perry menjelaskan sementara volume transaksi nilai besar yang diproses melalui Sistem Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) mencapai 2,76 juta transaksi, dengan total nilai mencapai Rp56,42 kuadriliun pada triwulan III 2025 (1 kuadriliun = 1.000 triliun).

Menurut Perry, volume transaksi pembayaran digital mencapai 12,99 miliar transaksi, atau tumbuh 38,08 persen yoy, seiring dengan perluasan kanal dan penerimaan pembayaran digital di masyarakat.

"Volume transaksi melalui aplikasi mobile banking dan internet banking masing-masing tumbuh sebesar 13,11 persen dan 17,80 persen yoy," ujarnya.

Transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) melonjak signifikan hingga 147,65 persen yoy, didukung oleh peningkatan jumlah pengguna serta perluasan jaringan merchant di berbagai sektor ekonomi.

Sementara itu, jumlah Uang Kartal yang Diedarkan (UYD) juga mengalami kenaikan 13,49 persen yoy, mencapai Rp1,2 kuadriliun.

Perry menilai data tersebut mencerminkan kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital pada triwulan III 2025 terus tumbuh menguat, aman, efisien, dan andal, ditopang oleh infrastruktur yang stabil dan struktur industri yang sehat.

Dia menyatakan infrastruktur yang stabil tercermin pada penyelenggaraan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (SPBI) dan sistem pembayaran industri yang lancar dan andal serta kecukupan pasokan uang dalam jumlah dan kualitas yang memadai pada triwulan III 2025.

Pihaknya pun berkomitmen untuk menjaga ketersediaan uang layak edar hingga ke pelosok Tanah Air untuk mendukung aktivitas ekonomi masyarakat.

"Bank Indonesia berkomitmen terus menjaga ketersediaan uang rupiah dalam jumlah yang cukup dengan kualitas layak edar di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI termasuk daerah terdepan, terluar, dan terpencil," pungkasnya.