
Pemkot Bogor Gelar Pelatihan KKMP, Tekankan Penguatan SDM dan Sinergi dengan Program MBG / Foto: Dimas Yuga Pratama
Bogor, tvrijakartanews - Pemerintah Kota Bogor kembali menggelar Pelatihan Pengurus Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) batch keempat yang diikuti 136 peserta dari 68 kelurahan, senin, 17 November 2025.
Gelombang pelatihan kali ini fokus pada penguatan kapasitas para wakil ketua koperasi sebagai motor rekrutmen anggota dan pengembangan usaha di tingkat kelurahan.
Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, menegaskan bahwa pelatihan tersebut penting untuk memastikan seluruh pengurus memahami peran dan tanggung jawab koperasi.
“Pelatihan Koperasi Kelurahan Merah Putih ini yang keempat. Yang diundang itu wakil ketua kelurahan dua orang, jadi jumlahnya 136 orang. Kegiatan ini penting karena banyak anggota yang baru masuk koperasi dan butuh pemahaman,” ujarnya.
Menurut Jenal, keberadaan KKMP adalah bagian dari upaya memperkuat ekonomi kerakyatan sesuai arah kebijakan pemerintah pusat.
“Bapak Presiden mendirikan program itu bukan tanpa alasan. Ekonomi kerakyatan menjadi pondasi penting bagi pertumbuhan ekonomi di tingkat grassroot,” katanya.
Ia menambahkan bahwa pelatihan ini menjadi modal awal bagi pengurus untuk memahami hak dan kewajiban, menggali potensi lokal melalui musyawarah kelurahan, hingga membangun konektivitas dengan dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Sebelum bicara suplai barang ke depan, SDM-nya harus dipersiapkan dulu. Termasuk kerja sama dengan pengusaha besar agar koperasi bisa berkontribusi,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas KUKM Dagin Kota Bogor, Rahmat Hidayat, menjelaskan bahwa pelatihan pada gelombang keempat ini kian strategis karena menyasar para wakil ketua yang akan memegang peranan penting dalam rekrutmen anggota serta penyusunan rencana bisnis koperasi.
“Setelah ketua dan sekretaris, bendahara, dan pengawas, kini giliran wakil ketua. Peran mereka sangat strategis karena koperasi sudah mulai merekrut anggota dan merencanakan jenis usaha yang akan dikelola,” jelasnya.
Rahmat menyebut pembentukan KKMP sebagai langkah terobosan.
“Ini gerakan revolusioner. Biasanya koperasi itu bottom up, tapi KKMP ini top down. Karena itu pengurus harus diberi pengetahuan tentang cara merekrut anggota dan membuat usaha,” katanya.
Terkait peluang usaha, Rahmat menilai konektivitas antara KKMP dan program MBG bisa menjadi kekuatan baru ekonomi lokal.
“Sekarang sudah ada kurang lebih 48 dapur MBG yang berjalan. Kalau koperasi bisa memasok kebutuhan dapur-dapur itu, sinerginya luar biasa. Koperasi dapat pemasukan, MBG memberi manfaat untuk masyarakat,” tuturnya.
Rahmat juga menggambarkan potensi besar apabila seluruh warga kelurahan terlibat dalam keanggotaan koperasi.
“Bayangkan jika semua warga menjadi anggota KKMP. Semua bisa meminjam, semua bisa dapat manfaat dari RAT setiap tahun. Ini luar biasa,” ujarnya.
Pelatihan KKMP batch empat ini menjadi bagian dari upaya pemerintah Kota Bogor dalam memperkuat pondasi kelembagaan, meningkatkan kapasitas SDM koperasi, serta memastikan KKMP mampu berperan aktif dalam ekosistem ekonomi kerakyatan di tingkat kelurahan.

