Mengubah Kesulitan Ekonomi Menjadi Kesuksesan: Perjalanan Zamzami, Petani Bonsai dari Pandeglang
FeatureNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Mengubah Kesulitan Ekonomi Menjadi Kesuksesan: Perjalanan Zamzami, Petani Bonsai dari Pandeglang. Foto : Istimewa

Jakarta, tvrijakartanews - Di balik keindahan tanaman bonsai yang terpajang di lahan seluas 2.500 meter persegi di Kampung Tapos, Desa Cadasari, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang, ada kisah perjuangan seorang pria bernama Zamzami.

Berawal dari kesulitan ekonomi pada 2007, Zamzami (53) kini berhasil menjadi salah satu petani bonsai sukses dengan koleksi ribuan tanaman bernilai tinggi.

Zamzami mengenang awal mula perjalanannya. Saat itu ia sedang menghadapi kesulitan ekonomi. Kemudian dirinya belajar dari orang lain mengenai caranya bertani bonsai.

"Awal mula saya menyukai bonsai itu tahun 2007, saat itu saya sedang kesulitan ekonomi. Kemudian saya belajar dari orang lain, bagaimana caranya bertani bonsai," kata Zamzami dalam keterangannya yang dikutip, Selasa (10/12/2024).

Dengan tekad dan ketekunan, ia memulai langkah kecilnya dengan satu pohon bonsai yang kemudian dikembangkan melalui teknik pencangkokan hingga menjadi ratusan, bahkan ribuan pohon seperti sekarang.

"Dari pembelajaran yang saya dapat, yang tadinya satu pohon bonsai kemudian saya cangkok hingga menghasilkan lebih banyak sampai ratusan pohon dan saat ini saya memiliki ribuan pohon bonsai," katanya.

Jenis bonsai yang dibudidayakan Zamzami beragam, mulai dari Anting Putri, Sianci, Pusubatu, hingga Lohansung. Beberapa koleksi bonsainya bahkan memiliki nilai jual fantastis.

Bahkan, ada tanaman bonsainya yang dihargai hingga 50 juta rupiah, tetapi belum ia jual.

"Tanaman bonsai yang saya miliki, ada yang menghargai sampai 50 juta. Namun belum saya jual," ucapnya.

Tidak hanya unik secara estetika, tekstur dan kontur batang bonsai hasil budidayanya membuat karya Zamzami diminati banyak kolektor.

Perpaduan seni dan alam pada bonsai ini memikat para pecinta bonsai, bahkan mereka rela membeli dengan harga yang cukup fantastis demi memiliki pohon tersebut.

Ia juga menyebut, pasar bonsai Zamzami tidak terbatas di dalam negeri. Pecinta bonsai dari Thailand, Jepang, hingga Italia turut melirik hasil karyanya.

"Untuk pembelinya bukan hanya dari Indonesia saja, akan tetapi dari luar negeri seperti Thailand, Jepang, bahkan dari Italia juga ada," jelas Zamzami.

Dengan harga mulai dari 100 ribu hingga 100 juta rupiah per pohon, Zamzami mampu meraih omzet sekitar 50 hingga 100 juta rupiah setiap tahunnya.

"Kalau untuk harga tanaman bonsainya sendiri, mulai dari 100 ribu sampai 100 juta per pohonnya. Omset dalam setahun, Alhamdulillah saya bisa menghasilkan sekitar 50 sampai 100 juta rupiah," jelasnya.

Kesuksesan ini menjadi bukti bahwa keterbatasan bukanlah akhir. Berkat kerja keras dan kreativitas, Zamzami berhasil mengubah kesulitan menjadi peluang.

Kisah Zamzami adalah inspirasi bagi banyak orang, bahwa dengan semangat dan ketekunan, setiap tantangan dapat diubah menjadi kesuksesan yang membanggakan.