
Film "Sore:Istri dari Masa Depan" / foto: Istimewa - Poplicist
Jakarta, tvrijakartanews - Film Sore: Istri dari Masa Depan terus melanjutkan perjalanannya di jaringan bioskop nasional meski sudah lebih dari tiga bulan sejak pertama kali tayang pada 10 Juli 2025. Film garapan sutradara Yandy Laurens ini berhasil mencuri perhatian publik dengan kisah romansa fantasi yang menyentuh hati. Hingga 3 November 2025, film ini telah ditonton oleh 3.112.639 penonton, mengungguli beberapa film internasional populer di layar lebar.
Menariknya, film produksi Cerita Films ini awalnya hanya dirilis di 263 layar bioskop dan harus bersaing dengan dua film besar Hollywood. Namun berkat kekuatan cerita dan dukungan penonton, film ini tumbuh menjadi fenomena tersendiri. Capaian tersebut menjadikan Sore: Istri dari Masa Depan sebagai film terlaris karya Yandy Laurens dan produser Suryana Paramita, sekaligus tonggak penting bagi rumah produksi Cerita Films.
“Terima kasih yang tak terhingga kepada penonton Indonesia yang sudah percaya dan menerima film Sore: Istri dari Masa Depan. Dukungan yang luar biasa sejak hari pertama tayang hingga hari ini membuat saya merasa bahwa film Sore: Istri dari Masa Depan begitu dicintai dan dirayakan sepenuh hati,” ujar Suryana Paramita pada Rabu (5/11/25).
Sementara itu, Yandy Laurens juga mengungkapkan rasa harunya atas respons hangat dari masyarakat. “Penuh sekali perasaan ini. Banyak yang memberikan cinta dan kepercayaan yang mengiringi perjalanan untuk dilalui bersama Waktu. Sebuah kebahagiaan bagi kami ketika Sore bisa sampai ke hati teman-teman penonton, terima kasih,” ujarnya.
Film ini bukan hanya sukses di box office, tetapi juga menciptakan berbagai tren di media sosial. Lagu Terbuang dalam Waktu dari Barasuara yang menjadi soundtrack film ini viral di berbagai platform, begitu pula tren foto ulang di tangga melingkar dan gaya jabat tangan ala karakter Sore dan Jonathan. Secara kritis, film ini pun menuai apresiasi tinggi dengan 8 nominasi di Piala Citra FFI 2025, termasuk untuk kategori Film Cerita Panjang Terbaik.
Kesuksesan Sore: Istri dari Masa Depan kini menembus pasar internasional. Film ini sudah tayang di jaringan bioskop Malaysia, Brunei, dan Singapura sejak 25 September lalu. Tak berhenti di situ, film ini juga terpilih sebagai perwakilan Indonesia untuk kategori Best International Film di ajang 98th The Academy Awards (Oscar 2026).
Sebagai bagian dari kampanye For Your Consideration untuk Oscar 2026, tim film akan menggelar rangkaian pemutaran di Los Angeles dan New York City, Amerika Serikat. Pemutaran ini turut dihadiri oleh Yandy Laurens, Suryana Paramita, dan pemeran utama Sheila Dara. Saat ini, film tersebut juga sudah tersedia di Academy Screening Room, wadah penilaian resmi bagi anggota Academy Awards.
Pemilihan film ini dilakukan oleh Komite Seleksi Oscar Indonesia (The Indonesian Oscar Selection Committee) yang dibentuk oleh PPFI (Persatuan Perusahaan Film Indonesia) dan disahkan oleh pihak Academy. Selain kampanye Oscar, film ini juga berkompetisi dalam Snow Leopard Awards di Asian World Film Festival (AWFF) ke-11, yang menjadi ajang perdana Sore tayang di Amerika Utara.
“Ini adalah rangkaian dari film Sore: Istri dari Masa Depan untuk memulai kampanye For Your Consideration di Oscar 2026. Menjadi sebuah kesempatan yang luar biasa bagi kami untuk berada di titik ini dan menjadi pengalaman yang sangat berharga,” ujar Suryana Paramita.
“Dalam rangkaian pemutaran film Sore: Istri dari Masa Depan di Amerika, kami juga terpilih untuk ikut berkompetisi di Asian World Film Festival (AWFF). Terima kasih telah memberikan ruang bagi film kami untuk bisa bertemu dengan penonton yang lebih luas lagi di Amerika Utara,” tambah Yandy Laurens.
Sheila Dara pun menyampaikan harapannya agar film ini bisa diterima lebih luas di mancanegara. “Semoga tayangnya film Sore di Amerika Serikat dan Amerika Utara juga bisa bertemu dengan penonton barunya dan berharap yang terbaik untuk perjalanan ke depan film ini,” ungkapnya.
Dengan semangat yang terus mengalir, Sore: Istri dari Masa Depan kini melangkah dari layar bioskop nasional menuju panggung dunia, membawa harapan baru bagi perfilman Indonesia di kancah internasional.

