BNPB Ungkap Penyebab Gempa Magnitudo 5.5 Guncang Kabupaten Berau Kalimantan Timur
NewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Ilustrasi Gempa Bumi Magnitudo 5.5 Guncan Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. (Humas BNPB)

Jakarta, tvrijakartanews - Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) menyampaikan kondisi Geologi dan Penyebab Gempa yang terjadi di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

“Secara geologis, wilayah di sekitar pusat gempa umumnya terdiri atas batuan sedimen dan karbonat berumur Tersier serta endapan aluvium,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan di Jakarta, Senin (16/9/2024).

Muhari menjelaskan batuan yang longgar ini dapat memperkuat efek guncangan gempa. Berdasarkan data dari Badan Geologi, wilayah ini dominan tersusun oleh tanah lunak dan sedang pada morfologi dataran hingga dataran bergelombang, serta tanah keras pada morfologi perbukitan.

“Gempa ini termasuk dalam kategori dangkal, dengan kedalaman hiposenter 10 km, dan diperkirakan terkait dengan aktivitas sesar aktif, khususnya sesar Sangkulirang – Mangkaliat di wilayah Berau,” tuturnya.

Sebagai informasi, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), episenter gempa berada di darat pada koordinat 1,28°LU – 118,42°BT, dengan kedalaman hiposenter 10 kilometer.

Pusat gempa terletak 145 km tenggara Berau, 163 km timurlaut Kutai Timur, dan 240 km tenggara Tanjungselor, Kalimantan Utara.

Guncangan gempa dirasakan pada skala intensitas IV MMI di Karangan dan Maratua, Berau, serta skala III MMI di Kabupaten Berau dan Kutai Timur. Di wilayah Samarinda, Bontang, Bulungan, dan Malinau, gempa terasa dengan intensitas yang lebih ringan, skala II MMI.

Tidak lama setelah gempa utama, pada pukul 20:39 WIB, terjadi gempa susulan dengan magnitudo 3.9 di wilayah yang sama. Hingga pukul 07:00 WIB pagi ini, telah terjadi sebanyak 18 kali gempa susulan di area tersebut.