Kerajinan Bambu Khas Tangerang Lolos Usulan Nominasi Kota Kreatif UNESCO Tahun 2025
FeatureNewsHot
Redaktur: -

Foto : Dokumentasi Pemkab Tangerang. Topi bambu sebagai produk kreatif dari Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.

Tangerang, tvrijakartanews - Produk kerajinan bambu telah lama menjadi produk unggulan dari Kabupaten Tangerang. Pemerintah setempat pun telah lama mempromosikan produk kerajinan ini sebagai ciri khas dari Kabupaten Tangerang dan mengusulkannya dalam jaringan Kota Kreatif UNESCO atau UNESCO Creative Cities Network (UCCN) Tahun 2025.

Kerajinan bambu pun lolosempat besar usulan nominasi UCCN 2025, dan direncanakan sebagai ajang produk ekonomi kreatif dari Kabupaten Tangerang.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Ujang Sudiartono, mengatakan, program UCCN merupakan upaya Pemkab Tangerang mengenalkan produk ekonomi kreatif, khususnya kerajinan bambu.

"Produk bambu menjadi ciri khas Kabupaten Tangerang salah satunya yaitu topi bambu, dan ini menjadi salah satu yang kita perjuangkan untuk bisa masuk ke level internasional," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Ujang Sudiartono pada Jumat (4/10/2024).

Ada tiga wilayah lain di Indonesia yang juga lolos dalam nominasi UCCN 2025 yakni Kabupaten Ponorogo, Kota Malang, dan Kota Makassar.

Saat ini, Pemkab Tangerang tengah melakukan persiapan oleh sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk memenuhi pemberkasan yang dibutuhkan."Jadi, saat ini kita sedang mengikuti seleksi tahap akhir. Masih harus dilakukan pengumpulan serta perbaikan data-data yang diminta oleh panitia seleksi nasional Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk menyempurnakan dossier," pungkasnya.Ujang berharap dengan adanya bantuan serta dukungan dari perangkat daerah dan masyarakat, Kabupaten Tangerang dapat lolos menjadi salah satu jaringan Kota Kreatif UNESCO Tahun 2025. Sehingga bisa menambah potensi kreatif yang dilirik mata inernasional dari wilayah Banten, terutama di Tangerang."Kami berharap dengan waktu yang singkat ini bisa mempersiapkan serta memenuhi berkas yang dibutuhkan dan Kabupaten Tangerang bisa menjadi salah satu bagian dari jaringan kota kreatif UNESCO, sehingga kita bisa mengenalkan potensi Kabupaten Tangerang di kancah internasional," tuturnya.Kerajinan topi bambu sendiri sudah berkembang di Tangerang bermula dari abad ke-19, dan dibawa oleh pedagang dari Cina. Saat ini kerajinan topi bambu masih bertahan dan menjadi simbol pemerintahan Kabupaten Tangerang. Kerajinan topi bambu ini menjadi kearifan lokal dari masyarakat Kabupaten Tangerang dan terus diturunkan dari generasi ke generasi.Pada tahun 2023 dilakukan pemetaan jumlah pelakukerajinan dan kesenian rakyat terkait bambu menggunakan peta GIS (Geographic Information System) dan ditemukan 367 pengrajin dan pelaku kesenian yang tersebar dibeberapa kecamatan di Kabupaten Tangerang.