Dharma Pongrekun Sebut Resesi Super Berat dan Ancaman Strategi Asing Terhadap Kedaulatan Bangsa
Cerdas MemilihNewsHot
Redaktur: Crypto Hermawan

Dharma Pongrekun Sebut Resesi Super Berat dan Ancaman Strategi Asing Terhadap Kedaulatan Bangsa. Foto : YouTube KPU Jakarta

Jakarta, tvrijakartanews - Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun memperingatkan Indonesia khususnya Jakarta akan menghadapi resesi super berat dan potensi krisis ekonomi yang lebih dalam pada periode 2025-2030.

Menurut Dharma, tantangan ini tak hanya berasal dari faktor internal, tetapi juga dari ancaman asing yang menggunakan pandemi atau serbuan produk impor murah untuk melemahkan perekonomian negara.

Dharma mengatakan, bahwa resesi yang dihadapi bisa jauh lebih parah dari yang dibayangkan. Salah satu strateginya adalah menciptakan kondisi di mana pandemi atau isu ekonomi, seperti barang impor murah, dapat merusak pabrik-pabrik dalam negeri dan menyebabkan gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

"Hak tolak bagi rakyat dan saya juga keras terulangnya kembali pandemi sebagai strategi asing untuk menguasai kedaulatan bangsa tanpa perlu biaya mahal untuk perang," kata Dharma dalam debat, Minggu (17/11/2024) malam.

"Seperti pandemi atau isu ekonomi seperti barang impor murah yang membunuh banyak pabrik kita. Jangan sampai ekonomi hancur, PHK, tak punya kerja. Gara-gara pandemi atau serbuan produk asing lainnya," sambungnya.

"Apabila diperkirakan kita masih berpotensi menghadapi resesi super berat pada tahun 2025-2030," jelas Dharma.

Dharma pun menegaskan bahwa ekonomi Indonesia sedang menghadapi ancaman besar, di mana krisis kesehatan global seperti pandemi sering kali digunakan sebagai alat oleh kekuatan asing untuk menguasai kedaulatan bangsa tanpa harus berperang.

Ia mengatakan, pandemi bisa menjadi senjata tanpa biaya perang, cukup dengan mengguncang sistem kesehatan dan ekonomi suatu negara. Itu sebabnya sistem ekonomi adil 'Getuk Tular Adab' harus segera dijalankan supaya rakyat tetap aman ekonominya walau dunia resesi.

Ia menekankan pentingnya sistem ekonomi yang lebih adil dan berbasis pada prinsip 'Getuk Tular Adab' yang mengedepankan kesejahteraan rakyat.

Menurut Dharma, ia harus segera menerapkan sistem ekonomi yang adil agar meskipun dunia tengah dilanda resesi, ekonomi rakyat Indonesia tetap terlindungi.

"Itu sebabnya sistem ekonomi adil getuk tular adab harus segera dijalankan supaya rakyat tetap aman ekonominya walau dunia resesi," kata Dharma.

Tidak hanya itu, Dharma juga menyoroti pentingnya dukungan kepada tenaga medis Indonesia, terutama dokter, yang menurutnya sering kali direndahkan di mata dunia.

Ia pun mengajak seluruh masyarakat Indonesia khususnya Jakarta untuk bersatu dan mendukung dokter bangsa, sebagai bagian dari upaya melindungi kedaulatan bangsa dari ancaman pihak asing.

Dengan situasi yang semakin tidak menentu, Dharma mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu, bekerja keras, dan menjaga kedaulatan ekonomi dan kesehatan negara agar dapat bertahan menghadapi tantangan global yang semakin besar.

"Tapi terpenting jangan ada pandemi lagi aebagai strategi asing menguasai kedaulatan suatu bangsa tanpa perlu biaya mahal untuk perang, cukup dengan isu kesehatan," kata Dharma.

"Itu sebabnya saya membela dokter bangsa sendiri dari dokter asing. Saat semua dkter kita kompak, rakyat juga akan saya ajak kompak bela dokter kita. Jangan kita terjebak oleh pihak yang ingin dokter kita terlihat jelek di mata dunia," tambahnya.