Evaluasi Efektivitas Bendungan Sukamahi dan Ciawi di Kabupaten Bogor, Menurut Dharma-Kun
Cerdas MemilihNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Evaluasi Efektivitas Bendungan Sukamahi dan Ciawi di Kabupaten Bogor, Menurut Dharma-Kun. Foto : YouTube KPU Jakarta

Jakarta, tvrijakartanews - Kehadiran dua bendungan besar, yakni Waduk Sukamahi dan Waduk Ciawi, yang belum lama diresmikan oleh Presiden RI, mendapat perhatian dari Cagub Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil dalam debat ketiga Minggu (17/11/2024) malam.

Ridwan Kamil mengajukan pertanyaan kepada Cagub-cawagub Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun dan Kun Wardana Abiyoto, mengenai efektivitas kedua bendungan tersebut dalam mengelola masalah air, khususnya untuk mengatasi masalah banjir di Jakarta.

Dharma pun menanggapi pertanyaan tersebut, bahwa meskipun kedua waduk tersebut diresmikan dengan tujuan besar, dampak dan manfaatnya belum bisa sepenuhnya dirasakan saat ini.

Menurutnya, salah satu tantangan utama adalah pengelolaan yang belum maksimal. Pengelolaannya belum dilakukan dengan cermat dan sesuai dengan peruntukannya.

"Kang Emil, pertanyaan dari Kang Emil cukup sulit dan tidak mudah untuk saya jawab saat ini. Kenapa? Karena Waduk Sukamahi dan Waduk Ciawi baru saja diresmikan oleh Presiden,"

"Sehingga dampaknya atau faedahnya belum bisa kita rasakan. Pengelolaannya pun belum dilakukan dengan cermat dan sesuai dengan peruntukannya," kata Dharma dalam debat ketiga.

Ia juga menambahkan bahwa jika pengelolaan air dilakukan dengan baik, kedua bendungan ini dapat menjadi solusi besar, tidak hanya untuk menangani banjir, tetapi juga untuk menyediakan air minum bagi warga Jakarta, sehingga mereka tidak perlu lagi bergantung pada pembelian air galon.

"Seandainya pengelolaannya atau manajemennya sudah paham bagaimana mengelola air, kita bisa memanfaatkan air dari banjir kiriman untuk menjadi air minum di Jakarta, menggunakan teknologi,"

"Dan juga mengajarkan adab kepada kita semua untuk berhemat. Sehingga warga Jakarta bisa mendapatkan air bersih tanpa perlu membeli galon lagi," jelas Dharma.

Namun, Dharma mengingatkan bahwa pertanyaan seputar efektivitas bendungan ini juga bergantung pada sejauh mana pihak terkait, termasuk pemerintah daerah dan pengelola, dapat mengoptimalkan potensi waduk.

"Pertanyaannya, sudah sejauh mana penanganan ini selama ini? Apakah Pak Emil pernah terlibat dalam pengelolaannya selama menjadi Gubernur, ataukah ketika itu Pak Emil sudah selesai dari jabatan Gubernur?"

"Kita perlu bersama-sama memahami dan mengetahui bagaimana kami, dari dua dan tiga, bisa memanfaatkan Waduk Sukamahi dan Waduk Ciawi," tanya Dharma kepada Ridwan Kamil.

Sementara itu, Kun Wardana Abiyoto menekankan pentingnya indikator yang jelas untuk menilai efektivitas kedua bendungan tersebut. Tentunya dengan koordinasi antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta dan Pemprov wilayah setempat.

Menurutnya, evaluasi yang dilakukan secara berkala akan sangat penting untuk mengidentifikasi masalah yang mungkin muncul dan memberikan solusi yang tepat untuk perbaikan.

Dharma dan Kun sepakat bahwa kolaborasi sangat penting untuk memastikan bahwa kedua bendungan ini dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat, khususnya dalam mengatasi masalah air di Jakarta dan sekitarnya.

"Untuk menentukan apakah ini efektif, kita perlu ada indikator. Nah, indikator ini bisa kita lihat secara berkala, tentunya dengan koordinasi antara Pemprov DKI dan Pemprov wilayah setempat,"

"Dengan kombinasi ini, kita berharap bisa mengidentifikasi masalah yang terjadi. Jika ada evaluasi, kita bisa memperbaiki dengan sebaik-baiknya," jelas Kun dalam debat ketiga.