Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono. (Humas OJK)
Jakarta, tvrijakartanews - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berupaya meningkatkan literasi keuangan masyarakat termasuk untuk memahami produk dan layanan di perasuransian dan dana pension. Hal ini dinilai penting dalam perencanaan keuangan masa depan bagi generasi muda.
“Dalam setiap siklus kehidupan, dari lahir hingga hari tua, terdapat kebutuhan dan risiko yang harus diantisipasi. Mitigasi risiko perlu dilakukan sejak awal untuk menghindari dampak finansial yang lebih besar di masa depan," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (22/11/2024).
Ogi menambahkan generasi muda perlu untuk memulai merencanakan masa depan sejak dini melalui pengelolaan keuangan yang bijak, investasi, dan penerapan manajemen risiko, termasuk memiliki asuransi.
"Literasi keuangan penting bagi Generasi muda juga dalam melakukan tips pengelolaan keuangan dan investasi yang disesuaikan dengan kapasitas dan profil risiko dari masing-masing individu," tutur Ogi.
Menurut Ogi, pentingnya literasi keuangan bagi mahasiswa sebagai bagian dari upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM) unggul. Hal itu sejalan dengan visi keempat Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 yang memprioritaskan penguatan SDM untuk mendukung kemajuan bangsa.
"Mahasiswa memiliki peran strategis dalam meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan. Peningkatan literasi keuangan bagi mahasiswa diharapkan dapat memperkuat penyebaran informasi terkait sektor jasa keuangan secara masif," ujar Ogi.
Dikatakan Ogi, mahasiswa diharapkan dapat memahami manfaat, risiko dan biaya dari produk dan layanan jasa keuangan terutama produk asuransi dan dana pensiun yang akan digunakan.
"Sehingga dapat memanfaatkannya dengan baik dalam rangka mencapai tujuan keuangan yang ditargetkan," ungkap Ogi.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Darwisman mengatakan penting bagi Lembaga Jasa Keuangan (LJK) untuk meningkatkan transparansi, memperbaiki layanan dan mengutamakan pelindungan konsumen.
Selain itu, OJK menyediakan layanan pengaduan melalui mekanisme seperti Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) untuk memproses laporan terkait ketidakpuasan konsumen terhadap lembaga jasa keuangan.
“Peningkatan transparansi, edukasi keuangan, dan kepatuhan industri jasa keuangan, menjadi hal penting untuk mengurangi pengaduan di sektor jasa keuangan, selain dari adanya pengawasan OJK,” kata Darwisman.
Selain berperan dalam peningkatan literasi dan inklusi keuangan, dukungan dari LJK juga sangat diperlukan dalam pengembangan perekonomian daerah. Di Sulawesi Selatan, terdapat berbagai komoditas unggulan yang dapat dikembangkan seperti kakao dan pisang cavendish. Terkait dengan hal itu, industri asuransi dapat mengembangkan produk asuransi parametrik.
“Pengembangan komoditas ini dapat menjadi perhatian industri asuransi untuk dapat mengembangkan produk asuransi parametrik sebagai bagian dari ekosistem akses keuangan dalam peningkatan perekonomian Sulawesi Selatan bahkan Nasional,” ujar Darwisman.