
Direktur Utama PT Sarinah, Fetty Kwartati / foto: Sanrifa Akmalia
Jakarta, tvrijakartanews - Direktur Utama PT Sarinah, Fetty Kwartati, menegaskan pentingnya desain batik yang lebih kekinian untuk menarik minat generasi muda. Hal ini disampaikan dalam acara Panggung Karya Batik Nusantara yang digelar di Lantai G Relief Sarinah, Jakarta Pusat, pada Selasa (26/11/2024).
“Menurut saya, batik itu harus diterima oleh kalangan masa depan karena sangat menginspirasi dari sisi teknik, dari sisi value, dari sisi message, dari sisi keuletan, kesetiaan, dedikasi. Ini sangat kaya, jadi anak-anak sekarang ini sudah mulai melihat bahwa value yang diciptakan dari sebuah batik itu sangat luar biasa. Makanya generasi sekarang pun mulai menyukai batik tapi tentu harus disesuaikan, dibuat relevance dengan zaman sekarang melalui desainnya, modelnya,” ujar Fetty pada Selasa (26/11/24).
Pada edisi tahun ini, acara Panggung Karya Nusantara mengusung tema "Batik Dahulu, Kini, dan Masa Depan," yang juga menonjolkan penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam pembuatan batik. Teknologi ini dimanfaatkan untuk membantu dalam teknik, desain, hingga pewarnaan. Namun, Fetty menegaskan bahwa meski teknologi modern diterapkan, ciri khas tradisional batik tetap dipertahankan.
“Tetap, karena yang namanya batik itu definisinya adalah pengerjaan dengan menggunakan canting dan menggunakan cairan malam. Sepanjang masih ada unsur canting dan unsur cairan malam itu masih dalam kategori batik,” jelasnya.
Fetty juga menyoroti perbedaan antara batik tulis dengan batik printing yang kerap ditemukan di masyarakat. Menurutnya, batik printing termasuk dalam kategori textile motif batik, bukan batik asli, karena tidak melibatkan proses canting maupun penggunaan malam.
Untuk semakin menarik perhatian generasi muda, Sarinah melibatkan maestro batik, kolektor ternama, dan pembatik pemula dalam menciptakan batik berkualitas. Desain dan motif yang dihasilkan disesuaikan dengan selera generasi muda masa kini.
“Makanya kami juga melibatkan para maestro batik yang sudah sangat legend, kolektor-kolektor batik yang sudah sangat senior dengan para pembatik pemula yang mereka baru mulai mendedikasi dirinya untuk karya-karya batik. Jadi kami menggabungkan maestro batik dan juga akademisi dari universitas, seperti BINUS, UMTAR, lalu ada IAI. Dan ini menjadi satu kolaborasi dan itu akan terus membuat batik itu hidup,” ungkap Fetty.
Acara pembukaan Panggung Karya Nusantara 2024 ini dihadiri oleh sekitar 100 tamu undangan. Pameran batik yang berlangsung dari tanggal 26 November hingga 4 Desember 2024 ini menjadi bukti nyata komitmen Sarinah dalam melestarikan budaya Indonesia dan membawa batik ke panggung global.
Dengan mengusung tema yang relevan dan menggandeng berbagai pihak, Panggung Karya Nusantara 2024 menjadi ajang kolaborasi budaya dan inovasi yang tidak hanya merayakan warisan batik, tetapi juga memastikan keberlanjutan budaya untuk masa depan. (Rifa & Audya)