Kembali Gelar Rakor, Kepala BNPB Pastikan Warga yang Rumahny Rusak Akibat Bencana di Sukabumi Bakal Dapat Bantuan, Kamis 12 Desember 2024 / Foto: Dimas Yuga Pratama
Sukabumi, tvrijakartanews - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto memastikan, tanggap bencana dan penanganan korban terdampak di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terus berjalan.
Hal tersebut ia sampaikan usai kembali memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) bersama pihak terkait penanganan bencana hidrometrologi di Pendopo Bupati Sukabumi, pada Kamis 12 September 2024.
Pada kesempatan itu, ia memberikan arahan langsung terkait transisi tanggap darurat bersama seluruh pihak mulai dari pemerintah daerah hingga pusat.
"Ini tadi kita sepakat untuk langsung melaksanakan tahap transisi tanggap darurat, jadi langkah langkah rehabilitasi rekontruksi sudah mulai, lanjut dikerjakan," katanya kepada wartawan, Kamis 12 Desember 2024.
Ia juga memastikan, pendataan terus dilakukan terkait bangunan rumah warga yang rusak ringan, sedang, hingga rusak berat.
"Ini yang rusak sedang dan rusak ringan dalam minggu ini mereka akan dikembalikan ke rumahnya masing masing, sambil mereka memperbaiki rumahnya yang terkena bencana rusak sedang rusak ringan," jelasnya.
Ia juga memastikan, nantinya warga yang rumah terdampak akan menerima bantuan dari pemerintah sesuai dengan tingkat kerusakan dan kriterianyakriterianya untuk nantinya digunakan untuk perbaikan.
"Yang rusak sedang itu mendapat bantuan Rp 30 juta, yang rusak ringan mendapat Rp 15 juta, itu yang masuk kriteria. Nah yang rusak ringan tapi tidak masuk kriteria, dapat bantuan 15 juta," paparnya.
"(Sedangkan) Karena sangat sifatnya rusak ringannya sangat kecil, itu juga kita sepakat kita berikan bantuan material, baik dari pusat BNPB maupun pemerintah provinsi dan kabupaten kota," sambungnya.
Sedangkan, bagi warga yang rumahnya rusak berat namun tidak perlu relokasi, nantinya pemerintah akan membangun rumah tersebut.
"Yang rusak berat tidak harus relokasi, itu rumahnya dibangun oleh pemerintah, mereka akan mendapat rumah baru," pungkasnya.
Sementara, sembari menunggu dibangunnya kembali rumah baru bagi warga tersebut, nantinya mereka akan diberikan sejumlah dana untuk digunakan sementara untuk menyewa tempat tinggal.
"Nah sambil menunggu mereka mendapat rumah baru yang rusak berat tidak relokasi, mereka boleh keluar dari pengungsian, mereka sementara menumpang tetangga yang ada di dekat rumahnya itu, atau di sanak saudaranya, sama mereka pun dapat uang dana tunggu," bebernya.
Ia juga menegaskan, bahwa pemerintah daerah dalam hal ini camat dan kepala desa sudah memiliki data warga yang akan direlokasi.
"Nah yang relokasi, ini masing masing desa, camat, sudah punya data, ada yang relokasi mandiri, artinya masyarakat terdampak ingin rumahnya dibangun ditempat yang dia tunjuk, karena dia punya aset tanah disitu. Itu juga segera kita bangun," tandasnya.
Berdasarkan data, sebanyak 186 Desa yang berada di 39 kecamatan se Kabupaten Sukabumi terdampak dalam bencana cuaca ekstrem yang terjadi beberapa waktu lalu.