Wapres Gibran Dorong Hilirisasi Produk Laut: “Rumput Laut Bisa Jadi Kosmetik, Bioplastik hingga Bahan Farmasi”
NewsHot
Redaktur: Citra Sandy Anastasia

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Foto Istimewa

Jakarta, tvrijakartanews – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mendorong percepatan hilirisasi sektor kelautan dan perikanan nasional sebagai bagian dari transformasi ekonomi Indonesia. Menurut dia, kekayaan laut Indonesia yang sangat melimpah belum dimaksimalkan karena sebagian besar masih dijual dalam bentuk mentah.

“Bayangkan jika ribuan ton rumput laut yang selama ini kita jual mentah ke luar negeri bisa diolah dulu menjadi kosmetik. Nilai tambahnya bisa 15 sampai 30 kali lipat,” kata Gibran dalam pidatonya yang diunggah melalui akun YouTube, dikutip Rabu (30/4/2025).

Gibran menjelaskan, Indonesia memiliki potensi produksi 9,7 juta ton rumput laut, 7,4 juta ton perikanan tangkap, dan 5,6 juta ton ikan budidaya per tahun. Potensi ini, kata dia, belum sepenuhnya memberikan dampak kesejahteraan karena minimnya pengolahan di dalam negeri.

Selain kosmetik, rumput laut juga dapat dikembangkan menjadi berbagai produk turunan seperti bioplastik, bioavtur, pupuk, hingga bahan farmasi. Ia menekankan bahwa hilirisasi akan membuka lapangan kerja di berbagai bidang seperti industri, kimia, desain kemasan, pemasaran, hingga jasa logistik dan perdagangan.

Enam Komoditas Prioritas

Gibran menyebut pemerintah telah menetapkan enam komoditas unggulan sebagai prioritas hilirisasi, yakni rumput laut, ikan tuna, cakalang, tongkol, udang, rajungan, tilapia, dan garam.

“Indonesia adalah produsen tuna, cakalang, dan tongkol terbesar di dunia, dengan produksi mencapai 1,5 juta ton per tahun. Ini potensi besar yang harus kita olah,” ujarnya.

Untuk merealisasikan hilirisasi, Gibran menyoroti sejumlah tantangan seperti kebutuhan kawasan industri yang lengkap dengan cold storage, akses permodalan bagi nelayan dan UMKM, penggunaan teknologi efisien dan ramah lingkungan, serta pemberantasan illegal fishing.

Ajak Generasi Muda dan Dunia Usaha Terlibat

Gibran juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, swasta, masyarakat, dan generasi muda.

“Kepada teman-teman yang masih menempuh pendidikan di bidang teknologi, industri, perikanan, atau farmasi, ayo ikut jam in. Buat inovasi, buat penelitian bahkan skripsi terkait bidang ini,” ucapnya.

Ia juga mengundang pelaku usaha untuk memberi masukan dan kritik yang membangun. “Apa saja peluang yang mungkin terlewat, apa yang harus diperbaiki, mohon beri saran kepada pemerintah,” ujarnya.

Dorong Kerja Sama Internasional

Lebih lanjut, Gibran mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo juga telah mendorong kerja sama kelautan antarnegara dalam forum internasional.

“Di KTT D8, Bapak Presiden mendorong peningkatan kerja sama kelautan antarnegara di Brazil. Beliau juga mengundang investasi ekonomi biru dan kapal penangkap ikan,” kata Gibran.

Ia memastikan bahwa Satgas Percepatan Hilirisasi saat ini tengah merumuskan strategi, memetakan pembiayaan, dan mencari solusi atas hambatan lapangan. “Namun sekali lagi ini adalah kerja bersama. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri,” ujarnya.

Gibran menutup pidatonya dengan ajakan optimisme. “Yuk, bisa yuk,” katanya