Cuaca Tidak Menentu, Berikut 3 Cara Cegah Sakit Menurut Praktisi Kesehatan Masyarakat
Tekno & SainsNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Foto: freepik

Jakarta, tvrijakartanews - Pancaroba adalah masa peralihan antara dua musim yaitu di antara musim penghujan dan musim kemarau. Pancaroba antara musim penghujan dan musim kemarau biasa terjadi pada bulan Maret dan April, sementara pancaroba antara musim kemarau dan musim penghujan biasa terjadi pada bulan Oktober hingga Desember.

Namun, perubahan iklim yang menyebabkan pemanasan global turut mempengaruhi iklim dan cuaca sehingga pancaroba terasa lebih panjang. Pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan menimbulkan beberapa penyakit seperti DBD, ISPA, Pneumonia, dan COVID-19. Sedangkan, pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau menyebabkan penyakit berupa polusi udara, ISPA, pneumonia, termasuk COVID-19.

Dr. Ngabila Salama, Praktisi Kesehatan Masyarakat menyarankan 3 cara untuk mencegah sakit pada peralihan musim.

“Cegah sakit akibat polusi udara dengan melakukan 3M: memakai masker KF94 atau KN95 untuk mencegah partikel PM 2.5 yang berbahaya untuk kesehatan secara akut dan kronis. Mencuci tangan, menjaga jarak. Polusi udara membuat saluran nafas menjadi lebih senitif sehingga mudah terkena penyakit dan jika terkena penyakit akan sulit sembuh,” kata dr. Ngabila dalam pernyataan tertulis Jumat (5/7/2024).

Penyakit akibat polusi udara secara akut dapat terjadi seperti ispa, pneumonia, serangan asma dan ppok, alergi, dll. Dr. Ngabila mengatakan jika penyakit tersebut tergolong kronis, dapat menyebabkan kanker, hipertensi, DM, penyakit jantung dan pembuluh darah lainnya.

“Cegah sakit akibat musim hujan seperti DBD dengan PSN 3M plus vaksinasi dan gerakan 1 rumah 1 kader jumantik (G1R1J) dengan konsep psn 3x10 setiap jumat pagi: Jam 10 pagi, durasi 10 menit efektif, selama 10 minggu berturut-turut,” tutupnya.