Pergelangan Kaki Bionik Dapat Membantu Pasien Amputasi Berjalan Lancar
Tekno & SainsNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Foto: Reuters

Jakarta, tvrijakartanews - Pergelangan kaki robotik baru yang dikendalikan oleh sinyal listrik pada otot-otot sisa di bawah lutut menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam peningkatan mobilitas dan pengurangan rasa sakit. Setelah hanya dua sesi latihan, sekitar enam jam secara total, tujuh peserta dalam uji klinis yang menguji perangkat baru tersebut mampu berjalan secepat orang yang tidak diamputasi dan gerakan sendi bionik mereka meniru gerakan pergelangan kaki alami.

Orang yang diamputasi kakinya kehilangan banyak otot, dan juga saraf yang mengendalikan kontraksi otot serta saraf proprioseptif yang mengirimkan umpan balik tentang bagaimana gerakan berlangsung. Pengembangan anggota tubuh palsu mencoba mengembalikan orkestra penuh perintah dan umpan balik.

Pada prostetik awal, pasien dapat mengendalikan anggota tubuh mereka dengan alat yang digerakkan oleh tubuh, misalnya mereka akan belajar menggerakkan bahu untuk mengendalikan tangan prostetik mereka. Kemudian, prostetik yang lebih canggih muncul yang menggunakan sinyal listrik pada otot-otot kaki bagian atas untuk mengarahkan gerakan sendi pergelangan kaki.

Hingga saat ini, sinyal umpan balik tidak dimanfaatkan, sehingga mengakibatkan gerakan menjadi kurang fleksibel dan tidak mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan.

Studi yang dipublikasikan di Nature Medicine ini mengatakan jenis prostesis kaki terbaru menjanjikan jalan yang lebih mulus antarmuka myoneural agonis-antagonis (AMI). AMI memulihkan sinyal proprioseptif dengan menghubungkan kembali otot agonis dan antagonis. Otak dan perangkat kemudian dapat membaca ketegangan komplementer pada kedua otot, sama seperti yang kita lakukan pada bisep dan trisep.

Prostetik pertama jenis ini adalah pergelangan kaki bionik untuk orang-orang yang diamputasi di bawah lutut, tempat otot-otot tulang kering dan betis dapat disambungkan kembali. Karena agonis dan antagonis terhubung lagi, pembengkokan sendi dapat terbaca oleh ketegangan yang berlawanan pada kedua otot. Ketegangan ini beradaptasi dengan berbagai situasi, seperti medan miring dan tangga.

Dekoder pada prostesis dapat secara dinamis menyesuaikan fleksi pergelangan kaki, seperti yang dilakukan oleh anggota tubuh yang utuh. Rentang gerakan pergelangan kaki pada prostesis saat berjalan sangat mirip dengan yang dilakukan oleh orang yang tidak diamputasi.

Para penulis penelitian menunjukkan integrasi prostetik yang lebih baik ketika kaki palsu tersebut ditambatkan ke tulang (ossum dalam bahasa Latin). Anggota tubuh bionik semakin mendekati tidak hanya untuk bergerak seperti anggota tubuh biologis, tetapi juga untuk terasa seperti anggota tubuh biologis.